spot_img
Rabu, Desember 4, 2024
spot_img
BerandaNTBPenumbuhan KEP jadi Bahasan Penyuluh Bapeltanbun NTB Saat Bertemu UPT DKP3 Kecamatan...

Penumbuhan KEP jadi Bahasan Penyuluh Bapeltanbun NTB Saat Bertemu UPT DKP3 Kecamatan Pemenang

Mataram (Suara NTB)- Badan Pelatihan Pertanian dan Perkebunan (Bapeltanbun) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan kunjungan ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara, Rabu 13 November 2024.

Kegiatan ini melibatkan Kepala UPT, Koordinator dan Penyuluh Pertanian Kecamatan Pemenang. Diskusi dalam pertemuan ini berfokus pada sejumlah isu penting terkait pelaksanaan tugas dan fungsi penyuluh pertanian di wilayah tersebut.

Salah satu yang menjadi topik pembahasan dalam kesempatan tersebut yaitu terkait dengan peningkatan fungsi penyuluh dalam penumbuhan kelembagaan ekonomi petani. Sebab selain fokus pada data, para penyuluh ditekankan untuk tetap menjalankan tugas dan fungsi mereka, salah satunya adalah melakukan penilaian kelas kelompok tani serta mendukung program utama pusat penyuluhan pertanian melalui penumbuhan dan pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP).

Dikutip dari berbagai sumber, pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas petani menjadi pelaku utama dalam usaha pertanian. KEP bertujuan untuk meningkatkan skala ekonomi, efisiensi usaha, dan posisi tawar petani.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan KEP yaitu pembinaan dengan membangun kapasitas manajerial, kepemimpinan, dan kewirausahaan petani. Selanjutnya pendampingan penyuluh pertanian yang tangguh dan professional. Kegiatan ini dapat membantu petani untuk bertani lebih baik.

Upaya lainnya yaitu pengembangan korporasi. Upaya ini dengan membentuk kelompok petani dalam jumlah besar dan membekali mereka dengan manajemen, aplikasi, serta cara produksi dan pengolahan yang modern.

Tak lupa juga dengan mengoptimalkan pemanfaatan nilai-nilai lokal. Mengembangkan keunggulan dan kekhasan lokal untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif. Dan terakhir, endekatan self-help. Dimana upaya ini dengan membantu masyarakat dalam belajar bagaimana mengatasi masalah mereka sendiri.

Pengembangan KEP dapat dilakukan dengan proses-proses yang bertahap, meliputi: Penyadaran, Pengorganisasian, Pemantapan. KEP sendiri terdiri dari kelompok tani, gabungan kelompok tani (gapoktan), dan asosiasi komoditas pertanian.

Selain masalah pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani, pertemuan juga membahas masalah Input Data Petani ke Sistem e-RDKK untuk Subsidi Pupuk serta masalah Validasi Data Kelembagaan dan Tenaga Penyuluhan. (*)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO