Dompu (Suara NTB) – Jembatan di ujung Desa Doropeti Kecamatan Pekat yang menjadi satu – satunya akses jalan yang menghubungkan Kota Dompu dengan wilayah Pekat ini nyaris putus setelah diterjang banjir bandang, Senin 2 Desember 2024. Akibatnya, ruas jalan ini tidak bisa dilintasi kendaraan bertonase tinggi dan hanya bisa dilintasi kendaraan kecil.
Kepala Desa Doropeti Kecamatan Pekat, Adam Malik saat dihubungi, Rabu 4 Desember 2024 siang mengakui, ruas jembatan yang berbatasan antara Dusun Bukit Bunga dan Doropeti ini nyaris putus setelah diterjang banjir bandang. Dudukan jembatan yang ada di sebelah timur amblas dibawa banjir. “Alhamdulillah sudah dilaporkan ke Dinas PUPR Kabupaten Dompu, dan Kepala Dinas bersama jajarannya akan turun ke lokasi untuk meninjau lokasi jalan alternatifnya,” kata Adam Malik.
Penyiapan jalan alternatif, kata Adam Malik, menjadi prasyarat sebelum perbaikan jembatan oleh petugas dari Balai Jalan Negara. Karena ruas jalan Pekat – Kempo ini merupakan ruas jalan strategis nasional. “Selama perbaikan jalan dilakukan, tidak boleh ada kendaraan yang melintas di atasnya. Makanya dicarikan jalan alternatifnya,” ungkapnya.
Rencana jalan alternatif, kata Adam Malik, juga sudah dipersiapkan. Tinggal kesepakatan dengan pemilik lahan untuk dilalui kendaraan. “Ini yang akan ditinjau Kadis PUPR Kabupaten Dompu siang ini,” jelasnya.
Jembatan Doropeti ini dibangun tahun 1985 dengan bentangan sekitar 10 meter di atas sungai Doropeti. Sungai ini menampung air dari 2 anak sungai, yaitu sungai Ama Imo dan sungai Parangga Ismail Desa Doropeti. Derasnya hujan dan memenuhi dua anak sungai, sehingga tidak bisa ditampung sungai Doropeti dan menghantam jembatan di ujung timur Desa Doropeti ini.
Ruas jalan di Doropeti ini merupakan ruas jalan yang padat kendaraan. Terlebih ruas jalan ini menjadi akses jalan utama bagi PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS). Karena akses jalan ini menghubungkan antara kebun tebu milik PT SMS dengan pabrik dan perkantoran SMS. Selain itu, ruas jalan ini juga menjadi jalan akses utama dari Kota Dompu ke wilayah Pekat umumnya. Sehingga banyak kendaraan besar melintasi ruas jalan ini.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Dompu, Aris Ansyari, ST, MT yang dihubungi terpisah mengaku telah berkoordinasi dengan balai jalan nasional yang bertanggungjawab pada ruas jalan Simpang Soriutu – Pekat dan siap akan membantu menangani melalui program tanggap darurat. Namun pihak balai tidak akan mau bekerja, bila ruas jalan tersebut tetap dimanfaatkan untuk lalulintas kendaraan. “Sehingga kita harus siapkan jalan alternatifnya. Besok saya ke sana untuk meninjau rencana lokasi jalan alternatifnya,” ungkapnya. (ula)