Selong (Suara NTB) – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) telah resmi dinyatakan sebagai daerah siaga bencana hidrometeorologi. Penetapan ini dilakukan setelah tercatatnya 18 kasus bencana hidrometeorologi selama awal musim hujan tahun ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, Lalu Mulyadi, menyebut, berdasarkan rentetan kasus yang terjadi, Kabupaten Lotim kini masuk dalam status siaga bencana hidrometeorologi. ‘’Jika situasi terus memburuk, kemungkinan status akan dinaikkan menjadi tanggap bencana,” ujarnya, Senin, 9 Desember 2024.
Beberapa bencana utama yang telah terjadi mencakup banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan pohon tumbang. Dari total 21 kecamatan di Lotim, bencana telah merata di berbagai wilayah. Berikut rincian data bencana yang dicatat BPBD.
Banjir luapan tercatat terjadi di lima lokasi, yaitu, Desa Telaga Waru Kecamatan Pringgabaya, Desa Labuhan Haji Kecamatan Labuhan Haji, Desa Apitaik Kecamatan Pringgabaya, Kelurahan Selong dan Kelurahan Pancor Kecamatan Selong.
Mulyadi menjelaskan upaya pencegahan banjir di wilayah rawan seperti Seruni Mumbul dan Gunung Malang telah berhasil, berkat program penanganan pasca-bencana selama 2022 dan 2023. Namun, potensi banjir masih mengancam wilayah seperti Desa Telaga Waru yang terdampak setiap tahun.
“Partisipasi masyarakat sangat penting, terutama untuk tidak membuang sampah ke aliran sungai,” tegasnya.
Sementara, tanah longsor terjadi di empat lokasi, Desa Paok Lombok, Kecamatan Suralaga, Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Desa Apitaik Kecamatan Pringgabaya, STIA Muhammadiyah Kelurahan Sandubaya Kecamatan Selong,
Sedangkan musibah lainnya angin puting beliung melanda dua wilayah, yaitu Menanga Baris dan Gili Ree Kecamatan Jerowaru. Mulyadi juga mengingatkan bahwa potensi angin puting beliung cukup tinggi, terutama di empat kecamatan: Terara, Keruak, Montong Gading, dan Jerowaru.
Perlu diwaspadai juga adalah musibah pohon tumbang. Bencana pohon tumbang telah tercatat di tujuh lokasi, di antaranya telah terjadi di Desa Surabaya Kecamatan Sakra Timur, Kelurahan Selong Kecamatan Selong, Desa Kertasari Kecamatan Labuhan Haji, Desa Gunung Malang Kecamatan Pringgabaya.
BPBD Lotim telah mengambil langkah antisipasi di lokasi rawan bencana. Selain itu, pihaknya terus memetakan potensi bencana baru di lokasi yang belum tersentuh. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dan berperan aktif dalam mitigasi bencana, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan mematuhi imbauan dari pihak berwenang. “Musim hujan masih berlangsung, sehingga kesiapsiagaan bersama menjadi kunci untuk mengurangi dampak bencana,” tutup Mulyadi. (rus)