spot_img
Senin, Januari 13, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWA BARATNarkotika dan Asusila Kasus Terbanyak yang Ditangani Kejari KSB

Narkotika dan Asusila Kasus Terbanyak yang Ditangani Kejari KSB

Taliwang (Suara NTB) – Sebanyak 128 perkara tindak pidana umum (Pidum) ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sumbawa Barat sepanjang tahun 2024 ini. Dari jumlah itu, kejahatan narkotika dan tindak pidana asusila mendominasi.

Berdasarkan data yang disampaikan Kejari KSB, untuk kejahatan narkotika jumlah kasus yang telah masuk tahap penuntutan sebanyak 50 kasus, pidana asusila 18 kasus. Berikutnya kasus kehutanan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) masing-masing 4 kasus dan sisanya 52 kasus jenis tindak pidana lainnya.

“Kami sengaja merekap karakter perkara Pidum ini, supaya ada gambaran kepada masyarkat bahwa kasus narkoba dan asusila masih sangat tinggi di daerah kita ini,” kata Kepala Kejari KSB, Hj Titin Herawati Utara saat acara konpers akhir tahun Kejari KSB, Selasa malam lalu.

Untuk kedua kasus itu, menurut Hj Titin perlu mendapat atensi dari pemerintah dan masyarakat KSB. Sebab tidak saja dari sisi jumlah yang sangat tinggi, tetapi pola tindakan pelakunya sangat mengkhawatirkan.

Contohnya pada kasus-kasus narkoba. Hj Titin menyebut, meski barang bukti (BB) yang didapati pada tiap kasus tidak terlalu banyak. Namun para pelakunya sebagian besar dinyatakan melanggar Pasal 114 Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. “Mereka kebanyakan sebagai pengendar dan penjual. Sehingga kasusnya tidak dapat diselesaikan lewat upaya RJ (restorative justice),” papar Hj Titin.

Demikian dengan kasus asusila, ia mengungkap, fenomena tr akasus-kasus yang ditangani semakin variatif dari sisi pelaku dan korban. “Pelakunya bukan saja dewasa tapi juga anak-anak. Begitu juga sebaliknya pada sisi korban. Bahkan ada kasus yang korbannya 1 orang dengan pelaku lebih dari satu orang,” bebernya.

Bagi Hj Titin, masih tingginya kasus narkotika dan asusila itu sangat mengkhawartirkan. Menurut dia, perlu langkah bersama oleh pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa-masa mendatang.

“Pengawasan yang penting. Dan itu bisa dimulai dari lingkungan keluarga. Apalagi kasus-kasus narkoba sekarang ini yang terlibat banyak remaja,” imbuhnya seraya meminta agar data-data kasus Pidum itu disampaikan kepada masyarakat.

“Rekan-rekan media tolong sampaikan data ini. Sekaligus bantu kami mensosialisasikan bahwa daerah kita harus kita jaga dari tindakan kejahatan apapun,” pinta Hj Titin.(bug)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO