spot_img
Jumat, Januari 17, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMBerganti Pimpinan OPD, Retribusi Parkir dan Pasar Tidak Pernah Capai Target

Berganti Pimpinan OPD, Retribusi Parkir dan Pasar Tidak Pernah Capai Target

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram semestinya melakukan evaluasi terhadap kinerja pimpinan organisasi perangkat daerah. Meskipun berulangkali dilakukan pergantian pimpinan organisasi perangkat daerah, namun retribusi parkir tepi jalan umum dan retribusi pasar tidak pernah mencapai target.

Retribusi parkir ditargetkan Rp15,5 miliar hanya mencapai Rp8 miliar lebih. Demikian pula, retribusi pasar dari target sekitar Rp7,5 miliar hanya terealisasi Rp6 miliar lebih. Persoalan ini hampir sama dan terus berulang setiap tahunnya. Inovasi dan perubahan regulasi justru tak memiliki dampak apapun.

Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah, juga Sekretaris Daerah Kota Mataram, Lalu Alwan Basri berdalih tidak tercapainya target retibusi parkir tepi jalan umum dan retribusi pasar tradisional tidak bisa dikaitkan dengan faktor pimpinan organisasi perangkat daerah. Contohnya, retribusi parkir tidak tercapai karena adanya kebijakan dari kepala daerah tidak memberlakukan kenaikan tarif parkir dari sebelumnya Rp1.000 menjadi Rp2.000 untuk sepeda motor dan tarif parkir mobil Rp2 ribu menjadi Rp4 ribu sekali parkir.

Permasalahan sama juga terjadi pada retribusi parkir. Banyaknya penataan pasar berpengaruh signifikan pada salah satu sumber pendapatan asli daerah tersebut. “Iya, tidak begitu juga. Target di Dinas Perhubungan seharusnya ada kenaikan tarif karena ada kebijakan belum diberlakukan,” jelasnya.

Penetapan retribusi dan pajak diakui, sebenarnya sudah ditetapkan berdasarkan potensi, kesepakatan dan hasil kajian dari tim akademisi, tetapi di tengah perjalanan ada kebijakan kepala daerah sehingga suka tidak suka atau mau tidak mau harus dilaksanakan.

Alwan menegaskan, pimpinan organisasi perangkat daerah sebenarnya telah berinovasi untuk meningkatkan capaian pendapatan asli daerah dari retribusi maupun pajak daerah. Seperti penerapan tranksaksi non tunai, peningkatan pelayanan, dan lain sebagainya. Tujuannya semata-mata untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah. “Bagi kami ini sudah bagus dan tinggal dilakukan peningkatan pengawasan saja,” demikian kata Alwan. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO