spot_img
Senin, Januari 13, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEBebaskan Rinjani dari Sampah, Mulai Tahun Ini Pendaki Dilarang Bawa Plastik

Bebaskan Rinjani dari Sampah, Mulai Tahun Ini Pendaki Dilarang Bawa Plastik

Mataram (Suara NTB) – Untuk menciptakan destinasi alam yang berkelanjutan dan bebas dari sampah, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) membuat kebijakan tegas dengan melarang para pendaki untuk membawa botol plastik atau barang dari plastik mulai tahun 2025 ini. Larangan itu mulai diberlakukan pada pembukaan jalur pendakian pada, 3 April mendatang.

Kepala Balai TNGR Yarman mengatakan, semua bungkus logistik dari plastik harus dilepas plastiknya lalu pindahkan ke wadah lain sebelum melakukan pendakian. Jika aturan itu dilanggar kata Yarman para pendaki akan terancam blacklist.

“Ini untuk mengurangi sampah plastik. Nanti kita cek semua barang yang dibawa pendaki saat naik dan turun kita cek juga. Akan diblacklist jika melanggar itu. Artinya pemberlakuan ini supaya tidak ada lagi sampah yang kita temukan di Rinjani. Porter juga kita memeriksa semua tidak terkecuali,” kata Yarman kepada wartawan, Senin, 6 Januari 2025.

Balai TNGR juga mengajak semua forum wisata lingkar Rinjani untuk melakukan sosialisasi pelarangan membawa plastik saat mendaki gunung Rinjani. Sebab sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang memberikan ancaman serius terhadap lingkungan karena selain jumlahnya cenderung semakin besar, kantong plastik adalah jenis sampah yang sulit terurai oleh proses alam dan merupakan salah satu pencemar xenobiotik.

“Kami akan sosialisasi ke semua forum wisatawan yanh membawahi guide dan portrer,” tandasnya.

Pemprov NTB juga menyatakan hal yang sama. Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin Maladi mengatakan pelarangan membawa plastik ke gunung Rinjani itu buntut masifnya sampah anorganik yang dikumpulkan di jalur pendakian gunung Rinjani.

“Dari data kemarin ada 40,8 ton sampah pendaki. Dari total itu ada 38,2 ton sampah anorganik dari para pendaki,” kata Jamal, Senin, 6 Januari 2025.

Dari 38,2 ton sampah anorganik yang dibawa pendaki di antaranya plastik sebanyak 20,4 ton, kaleng sebanyak 3,7 ton, kaca 0,72 ton, botol plastik 5,3 ton dan tisu-kertas 7,9 ton selama tahun 2024.

Berdasarkan data itu, solusi yang ditawarkan Dinas Pariwisata NTB setelah berkoordinasi dengan Balai TNGR untuk melarang para pendaki untuk membawa plastik naik ke Rinjani. Dia menyarankan agar semua wisatawan yang naik ke gunung Rinjani untuk memakai tumbler sebagai wadah air. Selain itu membawa wadah makan bukan sekali pakai sebagai wadah logistik .(ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO