spot_img
Rabu, Februari 12, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEPj Gubernur Rencanakan Tes Narkoba terhadap OPD Lingkup Pemprov NTB

Pj Gubernur Rencanakan Tes Narkoba terhadap OPD Lingkup Pemprov NTB

Mataram (Suara NTB) – Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat, Mayjen Purnawirawan Hassanudin menyatakan pihaknya merencanakan adanya tes urine terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov NTB.

Rencana ini muncul setelah tes narkoba yang dilakukan oleh DPRD NTB seusai rapat paripurna, Senin, 20 Januari 2025 di ruang rapat sidang paripurna DPRD NTB.

“Normalnya memang begitu, maunya kita semua. Tapi ini kan sampling pertama dan nanti kalau program anggarannya ada, kita semua laksanakan,” ujarnyaa kepada Suara NTB, Senin, 20 Januari 2024.

Menurutnya, tes narkoba perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah NTB untuk memastikan bahwa pejabat Pemprov bersih dari narkoba. Sesuai dengan tagline yang digagas oleh Hassanudin, yaitu katakan tidak pada narkoba.

Narkoba menjadi salah satu ancaman nyata bagi semua orang. Penggunaan obat-obatan terlarang ini tidak hanya merugikan penggunanya saja, tetapi juga berdampak pada keluarga dan sekitar. Oleh karena itu, perlu dilakukan tes narkoba kepada para OPD untuk memastikan bahwa pejabat Pemprov NTB terbebas dari narkoba.

“Karena narkoba ini menjadi ancaman generasi. Singkatnya ancaman narkoba pada diri kita, lingkungan kita, dan kepada masyarakat,” katanya.

Selain DPRD NTB, beberapa pejabat Pemprov yang turut dalam rapat paripurna ini juga melakukan cek narkoba. Tidak seluruhnya, karena yang diwajibkan adalah para dewan.

Mantan Pj Gubernur Sumatera Utara ini menyatakan, tes narkoba yang dilakukan di DPRD NTB merupakan salah satu langkah baik untuk memastikan daerah ini terbebas dari ancaman narkoba.

Meski menurut BNN tingkat penggunaan narkoba di NTB masih tinggi, tetapi diharapkan semakin menurun seiring meningkatnya perhatian dan pengetahuan terkait bahaya obat-obatan terlarang ini.

Adapun jika ditemukan anggota dewan yang positif narkoba, maka akan didalami terlebih dahulu karena tak jarang obat-obatan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung narkotika.

“Hari ini kita memulai hal yang bagus. Dimulai dari diri saya, ketua dewan. Kalau ada yang positif, akan di-tracking, ditindaklanjuti. Kalau pun ada, nanti direhab,” ucapnya.

Lebih lanjut, terkait dengan rencana pembangunan rumah rehabilitasi, pihaknya sangat mendukung dibangunnya rumah rehabilitasi di NTB.

Menurutnya, pembangunan rumah rehabilitasi sangat penting mengingat cukup banyak pengguna narkotika yang butuh rehabilitasi untuk sembuh.

Demikian pula, pembangunan rumah rehabilitasi ini perlu disesuaikan dengan kondisi fiskal daerah.

“Bu Kajati juga menyampaikan pada saya dan ini tanggung jawab saya, tanggung jawab pemerintah. Namun demikian terkait tahapannya kita akan sesuaikam dengan fiskal kita. Yang paling utama adalah mencegah,” pungkasnya. (era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO