Giri Menang (Suara NTB) – Warga dua dusun yakni Serero Timur dan Serero Barat bersama Pemdes Sekotong Tengah melakukan gotong royong memperbaiki jalan yang nyaris putus menuju dua dusun di atas perbukitan tersebut Kamis, 23 Januari 2025. Warga juga dibantu pihak kecamatan, aparat dan unsur terkait.
Kepala Desa Sekotong Tengah Burham mengatakan, gotong royong melibatkan pemdes, kecamatan, Polsek, Forum Kepala Dusun (Kadus) dan masyarakat Dusun Serero. “Kami gotong royong perbaiki jalan yang nyaris putus. Alhamdulillah sudah sekarang sudah aman dilalui,” katanya.
Akses jalan yang ambrol itu masih memakai penyangga sementara dari bambu sekaligus perbaikan salurannya.
Terkait penanganan jangka panjang, ia bersama masyarakat dan kepala dusun (kadus) sudah bertemu Ketua DPRD di kediamannya. Warga meminta bantuan terkait jalan. Ketua DPRD pun merespon, dimana dalam waktu dekat ini akan mengerahkan alat dari Dinas PUTR untuk mengeruk saluran dan longsor.
Sementara itu, Kadus Serero Nurhat menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak yang ikut andil dalam kegiatan gotong royong. “Kami selaku pengguna mewàkili mengucapkan ribuan terimakasih atas partisipasi kehadiran semuanya,”kata dia.
Diketahui, panjang jalan tersebut 4 kilometer dari akses jalan daratan rendah. Kondisinya rusak parah dan membahayakan bagi warga yang lewat. Pihaknya telah seringkali mengusulkan penanganan ke Pemkab Lobar, sebab dari Ddesa sendiri terbatas kemampuannya. Karena jumlah dusun sebanyak 23 dusun, sehingga kegiatan bergiliran. Tahun lalu, satu titik jalan ditangani melalui DD namun itu masih banyak yang belum ditangani.
Ia pun mempertanyakan apa yang menyebabkan jalan ini tak kunjung ditangani. Ia juga mempertanyakan status jalan itu, sebab ada informasi jalan itu telah masuk jalan Kabupaten berdasarkan SK Bupati tahun 2020. “Apa sebabnya jalan kami ini tidak kunjung ditangani, Informasinya sudah masuk (jalan kabupaten),” imbuhnya.
Saat ini jumlah penduduk yang mendiami dua dusun itu sekitar 600 jiwa lebih atau 300 KK lebih. Akibat jalan rusak ini, semua aktivitas warga lumpuh lebih-lebih saat musim hujan. Sebab yang jalan yang rusak, termasuk inti. “Tidak ada jalan lain,” sehingga semua aktivitas warga lewat jalan itu, ke pasar dan lainnya”imbuhnya.
Belum lagi warga sakit yang mau ke puskesmas, sangat sulit. Bahkan lumpuh total, tidak saja dilalui kendaraan roda empat, kecuali yang menggunakan handle. (her)