Selong (Suara NTB) – Jumlah penduduk miskin ekstrem di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terus menurun. Tahun 2021, 5,15 persen atau 63.920 jiwa. 2022 4,06 persen atau 50.900 jiwa, 2023 sempat naik 5,25 persen yakni menjadi 66.390 jiwa. Namun tahun 2024 bisa ditekan hingga tersisa 3,21 persen atau 43.280 jiwa
Demikian diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lotim, Zaedar Rohman, Jumat, 24 Januari 2025.
Menurutnya, dalam mengatasi masalah kemiskinan ekstrem di Lotim tidak ada anggaran secara spesifik. Namun, semua upaya dilakukan selama ini mencoba untuk menekan terus angka kemiskinan ekstrem ini.
Beberapa upaya yang sudah dilakukan di Lotim adalah mengediakan Pelayanan Air Bersih. Tahun 2024 telah dibangun Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan berupa penyediaan 3.865 sambungan rumah 77 persen sasaran. Fasilitas SPAM ini bisa dinikmati oleh 5.860 Jiwa 23,44 persen warga di wilayah Kecamatan Jerowaru.
Lotim juta telah melakukan Pemberian luran Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kepada Pekerja Rentan Yaitu Petani Tembakau 17.195 orang dengan jumlah dana Rp1.449.934.640 dengan melakukan pembangunan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), bagi UMKM dan juga peningkatan dan daya saing hasil UMKM Rp 8,7 miliar. “Semua bantuan untuk program masalah kemikin terfokus bak kemikin ekstrem /Desil 1,” terangnya
Lotim berkomitmen bisa lebih akseleratif untuk menekan jumlah warga miskin ekstrem ini. Karena itu, tahun 2025 akan melanjutkan penuntasan pelayanan air bersih (SPAM Pantai Selatan), 5.000 SR kepada 25.000 jiwa
 luran Jaminan Ketenagakerjaan Kepada Petani Sejumlah 17.195 orang Sosial tembakau juga dilanjutkan dan juga akan diberikan kepada Anggota BKD, BPD, Kader Posyandu dan Ketua RT
Kelanjutan luran Jaminan Sosial Kesehatan 176.000 jiwa yang belum ditanggung pusat. Diketahui untuk iuran JKN ini Lotim tahun 2024 pihaknya menggelontorkan Rp 80 miliar lebih, sehingga bisa mencapai target Universal Health Coverage dengan angka lebih dari 98 persen.
Zaedar menambahkan, sarana prasarana PLUT akan ditingkatkan. Permodalan bantuan Pemberian untuk pelaku UMKM sebesar Rp 25 miliar per tahun disiapkan. Begitu juga pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 27.871.200.000 Kepada Keluarga Miskin Extreme (7.742 KPM) yang belum mendapat bantuan dari pusat. (rus)