Mataram (Suara NTB) – Ketua Umum Japnas (Jaringan Pengusaha Nasional), Bayu Priawan Djokosoetono, menyampaikan pandangannya terkait prospek ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurut Bayu, kalangan dunia usaha memiliki optimisme tinggi terhadap arah kebijakan pemerintah yang telah diumumkan.
“Baru saja dirilis data mengenai kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, dan hasilnya sangat positif. Ini mencerminkan optimisme yang kuat bagi kami, para pelaku usaha,” ujar Bayu saat memimpin rombongan DPP Japnas melayat ke orang tua Ketua Japnas NTB, I Made Agus Ariana, pada Jumat, 24 Januari 2025.
Bayu menyoroti target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dicanangkan oleh pemerintah. Ia menyebutkan bahwa meskipun ambisius, target ini sangat realistis. Salah satu kebijakan yang menarik perhatian adalah program makan gratis, yang menurutnya meskipun sederhana, memiliki dampak besar.
“Program ini dapat menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian, terutama untuk sektor UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi kita,” jelas Bayu.
Selain itu, Bayu juga menekankan pentingnya sektor komoditas dan pariwisata sebagai pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia optimis Indonesia memiliki potensi besar di kedua sektor tersebut.
Pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui program-program yang konstruktif dan implementatif. Optimisme ini juga menginspirasi pelaku usaha yang siap memanfaatkan peluang untuk memajukan ekonomi nasional. Bayu mengajak dunia usaha untuk tidak ragu lagi dalam beraksi, karena saatnya untuk bergerak bersama.
“Jika pemerintah sudah bertindak nyata, tidak ada alasan bagi dunia usaha untuk hanya menunggu. Kita harus bergerak bersama mengiringi inisiatif positif pemerintah,” tegasnya.
Dalam konteks NTB, Bayu juga menyoroti potensi besar yang dimiliki daerah ini, khususnya di sektor pariwisata.
“NTB memiliki banyak destinasi wisata yang sangat menarik, dan perkembangan sektor perhotelan di sini juga menunjukkan tren yang positif,” katanya.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya dukungan dari pemerintah provinsi untuk menarik lebih banyak investasi di sektor pariwisata. Selain itu, Japnas juga melihat peluang besar di sektor energi dan industri, seperti di bidang pertambangan dan smelter di Sumbawa.
“Banyak anggota Japnas yang tertarik berinvestasi di sektor energi, asalkan regulasi mendukung dan terdapat kerja sama yang saling menguntungkan,” tambahnya.
Bayu juga menegaskan bahwa Japnas tetap solid dan terus berkembang.
“Japnas kini hadir di 22 provinsi dan kami terus memperluas jaringan. Kami berkomitmen untuk menciptakan manfaat ekonomi dan bisnis bagi seluruh anggota dengan berkolaborasi bersama Kadin dan pemerintah,” tuturnya. (bul)