spot_img
Jumat, Februari 7, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TENGAHPMK Merebak, Loteng Perketat Pengawasan

PMK Merebak, Loteng Perketat Pengawasan

Praya (Suara NTB) – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, terutama sapi mulai merebak di sejumlah daerah di Pulau Lombok. Langkah antisipasi pun mulai dilakukan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) untuk mencegak masuk dan merebaknya kasus PMK di daerah ini. Salah satu dengan memperketat pengawasan pasar hewan yang ada di Loteng.

Menurut Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Pertanian Loteng Drh. Firman Hidayatullah kepada Suara NTB, Jumat, 24 Januari 2025, upaya pencegahan yang dilakukan sejauh ini cukup efektif berjalan. Hal itu bisa dilihat dari tingkat penyebaran dan penularan PMK terhadap ternak di daerah ini yang terbilang kecil. “Memang ada kita temukan penularan PMK. Tapi jumlah masih kecil, satu atau dua kasus saja,” terangnya.

Dikatakannya, sejak kasus PMK mulai meningkat disejumlah daerah, terutama di Lombok Timir (Lotim) pihaknya langsung melakukan upaya pencegahan. Dengan menerjunkan tim untuk melakukan pengawasan mobilitas jual beli ternak. Terutama di dua pasar hewan yang ada di Loteng, pasar hewan Barabali dan Batunyale.

Di mana setiap hewan ternak yang datang harus menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum diturunkan dari kendaraan. Jika ada ternak yang ditemukan terindikasi menderita PMK, maka tidak diperkenankan turun dari kendaraan. Begitu pun kendaraan pengangkut hewan ternak tersebut akan disemprot cairan desinfektan.

Selain di pasar hewan pengawasan dilapangan juga tetap dilakukan oleh tim yang ada di kecamatan. Jika ada indikasi temuan kasus PMK, upaya penanganan akan langsung dilakukan oleh tim kecamatan, koordinasi dengan tim kabupaten. Supaya kasus PMK tidak sampai menyebar lebih luas lagi.

“Kita juga ada program vaksinasi PMK. Di mana untuk tahap awal capainya sudah 100 persen saat ini. Dari target 2.825 ekor yang harus divaksin,” imbuh Firman.

Memang kalau bicara populasi masih banyak yang perlu di vaksin. Karena untuk sapi total populasi saat ini sekitar 117 ribu ekor. Sedangkan kerbau ada sekitar 20 ribu ekor. “Kalau untuk program vaksinasi ini tergantung petunjuk pusat. Karena  berkaitan dengan ketersediaan vaksin. Jadi untuk program vaksinasi PMK lanjutan kita menunggu kiriman vaksin dari pemerintah pusat,” tandasnya. (kir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO