Sumbawa Besar (Suara NTB) – Sahrizal Pratama (17) warga Desa Sapayung, Kecamatan Plampang, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Bendungan Gapit, Kecamatan Empang, Minggu, 23 Februari 2025 sekitar pukul 18.00 wita.
“Alhamdulillah korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah tim gabungan bersama masyarakat menyusuri aliran sungai setempat, “kata Kepala Pelaksana BPBD melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Dr. Rudianto, Senin, 24 Februari 2025.
Berdasarkan informasi yang diterima, korban diketahui bernama Sahrizal tersebut jatuh dari bendungan saat sedang mencari ikan. Pencarian terhadap korban pun dilakukan sejak pukul 15.45 wita dan baru ditemukan sekitar pukul 18.00 wita.
“Pihak keluarga langsung memakamkan korban setelah ditemukan tim gabungan di dasar bendungan setempat,” ucapnya.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus orang meninggal dunia di Sumbawa akibat bencana hidrometeorologi. Bahkan sejak Januari hingga Februari tercatat sudah ada delapan orang korban meninggal yang terjadi di wilayah setempat.
“Tingginya intensitas hujan serta perubahan cuaca yang ekstrem diduga menjadi faktor utama meningkatnya kasus orang tenggelam di wilayah Sumbawa,” ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini sudah ada beberapa titik di Sumbawa memang masuk dalam kategori rawan banjir dan air bah, terutama saat musim hujan. Sehingga warga diimbau untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai serta mengikuti peringatan dini cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena musim hujan masih terus terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat, ” tukasnya. (ils)