Giri Menang (Suara NTB) – Warga Lombok Barat terutama dari kalangan milenial berharap difasilitasi pemberdayaan dan peningkatan SDM dari sisi keterampilan serta kemampuan bidang teknologi. Hal ini disampaikan warga ketika kegiatan serap aspirasi atau reses anggota DPRD NTB dapil Lobar-KLU, H. Suharto, ST.,MM., di beberapa titik di wilayah Lobar.
Ribuan warga yang notabene kaum muda disasar dari berbagai desa mulai dari wilayah utara, yakni Desa Gunungsari, Lembah Sari. Kemudian di wilayah selatan, yakni Desa Banyu Urip, Tempos, dan Giri Sasak. Mahasiswa Lobar yang tergabung dalam Front Mahasiswa (FM) juga dilibatkan. Pada Kamis (27/2/2025), kemarin politisi Nasdem itu menyerap aspirasi warga di wilayah Gerung.
Suharto mengatakan rata-rata yang diundang adalah anak-anak muda, mereka yang usia produktif. Namun ada juga dari kalangan tua, seperti Kadus, RT, dan penghulu. “Rata-rata isu (persoalan) yang diminta masyarakat untuk peningkatan kualitas SDM, terutama di bidang keterampilan,” kata Suharto.
Warga ingin difasilitasi keterampilan menjahit, kerajinan tangan untuk suvernir yang bisa bersaing dengan produk-produk art shop. Mereka berharap produknya diserap oleh ritel modern ataupun pasar modern. Selain itu, mereka ingin dibina dari sisi keahlian bidang teknologi. Menurutnya, warga ingin meningkatkan perekonomian melalui bidang keterampilan.
Lebih-lebih adanya peluang besar di mana tiap tahun banyak kapal pesiar yang mengangkut ribuan tamu wisatawan singgah melalui pelabuhan Gili Mas, Lembar. Tamu-tamu ini turun berwisata dan berbelanja di wilayah Lobar. “Kaitan dengan itu, saya minta kepada warga menyiapkan diri. Persiapkan produk, itu juga membuat mereka mau dibina dan difasilitasi keterampilan,” imbuhnya.
Pihaknya pun akan menginventarisasi warga yang ingin dibantu. “Mereka nanti kami kumpulkan, dan mendata sasaran keterampilan yang diusulkan,” ujarnya.
Selanjutnya pihaknya akan memfasilitasi bantuan peralatan, seperti mesin jahit dan lainnya. “Kami berupaya mengubah mainset warga agar berwirausaha,” ujarnya. Usulan lain yang disampaikan warga terkait infrastruktur, papink blok, jalan lingkungan, irigasi dan juga soal penerangan jalan umum (PJU).
Namun, pada APBD murni ia belum bisa mengakomodasi usulan itu, karena ketika APBD diketok, ia belum dilantik. Ia akan mengupayakan melalui APBD Perubahan. Ia sendiri turun ke 14 titik, dimulai 22 Februari dan berakhir 1 Maret. Namun kegiatan digenjot, agar segera selesai. Sehingga ia pun turun hingga tiga titik. (her)