Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumbawa, mencatat sedikitnya sudah ada 192 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2025, jumlah tersebut melonjak drastis dibandingkan tahun 2024 lalu.
“Di tahun 2024 kita hanya menangani 91 kasus di bulan Januari, dan Februari, di tahun ini justru meningkat signifikan dan kami prediksi kasusnya akan terus bertambah beberapa bulan kedepan,” kata kata Kabid P3PL Dikes Sumbawa, H. Sarif Hidayat, kepada Suara NTB, Jumat, 28 Februari 2025.
H. Sarif melanjutkan, dari 192 kasus masih ada sekitar 5 orang pasien yang masih di rawat di RSUD Sumbawa dan satu orang lainnya berada di RS AMF dengan kondisi berangsur membaik. Sementara pasien lainnya sudah ada yang kembali ke rumah masing-masing.
“Kita prediksi kasusnya masih akan terus bertambah karena puncak musim hujan terjadi sekitar bulan Februari dan bulan-bulan tersebut memang hampir setiap tahun terjadi,” ujarnya.
Sementara terkait dengan jumlah pasien yang ditangani lanjutnya didominasi anak-anak dengan cakupan wilayah di kecamatan Lunyuk dan Moyo Hulu sebagai penyumbang tertinggi. Tentu pihaknya tetap memberikan atensi khusus agar kasus tersebut tidak semakin meningkat.
“Kecamatan Lunyuk ada 27 kasus yang kita tangani dan Moyo Hulu menyumbang 25 kasus, Sumbawa unit 1 21 kasus DBD dan kami tetap memberikan atensi khusus,” jelasnya.
Ia menyebutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kasus ini masih cukup tinggi selain faktor cuaca, salah satunya yakni minimnya kesadaran dari masyarakat. Bahkan setiap tim yang turun ke lapangan selalu saja menemukan lingkungan yang kotor.
“Lingkungan yang kotor masih menjadi persoalan sehingga kasus DBD masih ditemukan, tetapi kami tetap akan turun memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait lingkungan yang sehat,” ucapnya.
Ia menambahkan, penyakit DBD tentu bisa menyebabkan masalah yang lebih besar (kematian) jika tidak ditangani dengan baik. Sebab penyakit ini bisa mengakibatkan pendarahan dan kematian, sehingga polanya penanganan awal harus maksimal dilakukan.
“Karena dampaknya sangat fatal, sehingga kita sejak penanganan awal sudah kita lakukan secara intensif untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.
Ia mengajak masyarakat untuk tetap sadar dalam menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Bahkan diimbau kepada masyarakat jika memiliki keluarga yang sakit yang menyerupai DBD untuk datang melapor ke Puskesmas terdekat.
“Jika sakit yang mengarah ke DBD segera datang ke Puskesmas untuk kita lakukan penanganan lebih lanjut dan kita juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan yang sehat,” tukasnya. (ils)