Mataram (Suara NTB) – Dinas Sosial Kota Mataram, masih menemukan data penyaluran bantuan sosial (Bansos) tidak tepat sasaran. Temuan ini berdasarkan pengaduan langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat.
Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Drs. Lalu Samsul Adnan, dikonfirmasi pada, 29 Februari 2025 mengakui, pihaknya menemukan pengaduan masyarakat terkait penyaluran bantuan sosial diduga tidak tepat sasaran. Data laporan salah sasaran penerima bansos yang diadukan melalui website resmi cekbansos.kemensos.go.id maupun secara manual. “Ada dua jenis. Ada yang lewat aplikasi cek bansos dan langsung komplain ke kelurahan atau ke kami,” ujarnya.
Samsul menyebutkan, persentase pengaduan pada 2024 mencapai belasan orang melalui aplikasi cek bansos. Sedangkan, pengaduan yang dilakukan melalui komplain datang ke kelurahan sekitar 30 orang. Rata-rata pengaduan yang disampaikan masalah status kepesertaan bantuan sosial.
“Ada dua modelnya pengaduanya. Ada yang melaporkan, kenapa dia dapat padahal dia orang kaya kemudian orang tidak mampu kenapa tidak dapat,” ungkap Samsul.
Secara mekanisme pengaduan yang diterima dilakukan pengecekan di lapangan sesuai laporan. Tujuannya untuk memastikan keberadaan dan status kepesertaan penerimaa bantuan sosial.
“Yang kita lakukan bersama tim di Dinas Sosial termasuk kelurahan melakukan pengecekan terhadap orang yang melakukan dalam cek bansos,” jelasnya.
Selain itu kata Samsul, pengaduan yang disampaikan masyarakat tidak hanya soal tidak dapat bantuan sosial dari pemerintah. Melainkan kondisi ekonomi tidak mampu berobat, lapangan pekerjaan dan lainnya.
Keluhan yang diterima ditindaklanjuti dengan cara berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Mataram, agar dibantu dari segi pengobatan. Sedangkan, warga yang tidak memiliki pekerjaan diberikan bantuan dalam bentuk modal kemandirian sosial. “Tahun ini belum kita tahu, karena masih melakukan pendataan ulang,” demikian kata Samsul. (pan)