spot_img
Selasa, April 22, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEBNPB Tidak Ada Anggaran

BNPB Tidak Ada Anggaran

PEMPROV NTB berupaya mandiri untuk memperbaiki beberapa infrastruktur yang rusak di Kecamatan Wera, Bima akibat diterjang banjir bulan Februari lalu. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB,Ir.H. Ahmadi mengatakan, pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak memiliki anggaran.

“Tidak ada uang di BNPB. Saya kan sudah ke BNPB mengajukan proposal, tidak ada anggaran untuk penanganan darurat sekarang,” ujarnya, Senin, 24 Maret 2025.

Dikatakan, BNPB juga terdampak efisiensi besar-besaran. Sehingga tidak ada penyaluran bantuan anggaran untuk perbaikan infrastruktur akibat bencana alam.

Akibat tidak adanya bantuan dari pusat, seluruh anggaran perbaikan di Kecamatan Wera dibebankan ke Pemprov NTB. Ahmadi menyatakan, pihaknya sudah mulai memetakan penanganan darurat dan penanganan permanen.

“Betul, Rp14 miliar di luar Wera. Artinya di Sumbawa, yang di Lombok, KSB tidak over lapping dengan yang di Bima. Kalau saya menangani yang di Wera saja,” katanya.

Menurutnya, kendati BNPB tidak membantu anggaran, hal tersebut bukan menjadi permasalahan sebab penanganan ini berada di bawah kewenangan daerah. Ditegaskan bahwa sudah tidak ada peluang pemerintah pusat untuk membantu memperbaiki infrastruktur yang rusak. “Karena kan kewenangan daerah, jadi daerah bertanggung jawab kalau ada rusak,” imbuhnya.

Ahmadi membeberkan, untuk memperbaiki sementara empat jembatan yang rusak di Wera, BPBD NTB menargetkan Bantuan Tidak Terduga (BTT) senilai Rp2,5 miliar. “Karena efisiensi minimalnya Rp2,5 miliar untuk penanganan darurat, belum penanganan permanen,” sambungnya.

Sementara, untuk penanganan permanen, pihaknya masih menunggu adanya desain terkait dengan perbaikan empat jembatan tersebut. Ahmadi mengatakan, penyelesaian desain perbaikan ini akan menjadi fokusnya agar perbaikan sementara bisa bertahan lama.

“Saya tadi minta percepatan penanganan desainnya dulu, supaya cepat juga penanganan kontruksinya. Sebab kalau tidak ada desain apa yang mau kita kerjain,” ucapnya.

Akibat banyaknya desain jembatan yang kurang peninjauan, banyak jembatan di NTB mengalami skoring atau penggerusan pada bagian pondasi jembatan. “Makanya kenapa pondasi-pondasi jembatan kita lumpuh, karena dikeruk dia sama air. Mungkin juga pondasi kita kurang dalam, sehingga dia ambruk,” jelasnya.

Beberapa jembatan di NTB yang mengalami skoring adalah Jembatan Kemakmuran, Lombok Barat, dan Jembatan Lunyuk. Menurutnya, skoring ini menjadi ancaman bagi banyak jembatan karena akan memakan banyak anggaran untuk penanganannya.  “Itu yang paling berbahaya,” pungkasnya. (era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO