Giri Menang (Suara NTB) – Pengadaan kendaraan dinas (randis) Pemkab Lombok Barat (Lobar) diperuntukkan bagi Bupati Lobar H. Lalu Ahmad Zaini, Wakil Bupati (Wabup) Hj. Nurul Adha dan Ketua DPRD Lobar Lalu Ivan Indaryadi. Pengadaan randis ini pun menuai sorotan, di tengah kondisi keuangan terbatas dampak efisiensi dan banyaknya persoalan yang lebih prioritas untuk ditangani, seperti akses jalan, banjir dan persoalan lainnya.
Kabid Pengelolaan BMD BPKAD Lobar Erpan yang dikonfirmasi media terkait pengadaan randis ini mengaku pengadaan randis pada APBD 2025 yang nilainya di atas Rp3 miliar telah diinput dalam Sirup. Rencananya randis itu untuk pimpinan daerah, yakni bupati dan wabup serta Ketua DPRD.
“Rencananya untuk pimpinan daerah pak bupati, Bu Wabup dan Ketua DPRD,” imbuhnya.
Selain itu ada juga randis untuk Asisten yang tak sesuai spek, karena memakai Sedan Altis. Kendaraannya ini niturunkan spek nya, dengan menjual kendaraan Sedan Altis tersebut dan membeli randis.
BPKAD, kata dia, hanya mengadakan, sedangkan terkait persoalan penting yang butuh penanganan itu juga tentu diprioritaskan Pemkab Lobar. Sementara itu, aktivis Lobar Zulfan menegaskan, dari hasil penelusuran di apkasi Sirup (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) resmi Pemkab Lobar, terdapat sejumlah pengadaan randis yang dilakukan dengan nilai total Rp3 miliar lebih.
Ia mengkritik kebijakan ini karena dinilai di tengah pemerintah pusat menggalakkan efisiensi anggaran. “Artinya mengutamakan kebijakan anggaran untuk program-program yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, bukan kesejahteraan pejabat,” kritiknya.
Ia mempertanyakan pentingnya pengadaan randis sampai dengan angka Rp3 miliar lebih. Sementara masyarakat saat ini sedang benar-benar membutuhkan kebijakan yang berpihak pada peningkatan kesejahteraaannya. Dan persoalan yang prioritas ditangani, seperti bencana alam terjadi di Lobar setiap tahun, belum ada penanganan yang signifikan. Belum ada tindakan-tindakan yang dilakukan sebagai upaya mengurangi risiko bencana alam.
Termasuk jalan rusak yang banyak dikeluhkan masyarakat seperti di Sekotong, Gerung,Lembar, dan lainnya. (her)