spot_img
Senin, April 28, 2025
spot_img
BerandaNTBDOMPURaport Pendidikan Dompu Rata-rata Merah, Bupati Diminta Beri Perhatian

Raport Pendidikan Dompu Rata-rata Merah, Bupati Diminta Beri Perhatian

Dompu (Suara NTB) – Raport Pendidikan merupakan potret pendidikan di suatu daerah, karena menampilkan kondisi satuan Pendidikan berdasarkan data dari hasil assesmen dan survei nasional yang melibatkan satuan pendidikan dan daerah. Raport Pendidikan Kabupaten Dompu tahun 2024 disebut 80 persen nilainya merah.

Bupati Dompu, Bambang Firdaus, SE bersama wakilnya Syirajuddin, SH sebagai pemimpin baru di pemerintahan daerah Kabupaten Dompu dituntut memberikan perhatiannya pada perkembangan Pendidikan di bumi Ngahi Rawi Pahu. “Saya melihat raport Pendidikan Kabupaten Dompu tahun 2024 kemarin, 80 persen nilainya merah semua. Ini kondisi yang sangat mengkhawatirkan bagi perkembangan suatu daerah,” kata Prof Dr Sutarto, M.Pd., guru besar ilmu Pendidikan Matematika asal Kabupaten Dompu dalam salah satu diskusi yang digelar Ketua DPRD Dompu di ruang kerjany belum lama ini.

Diantara masalah yang cukup menonjol dari raport Pendidikan Dompu, terletak pada masalah literasi dan numerasi. Literasi menyangkut kemampuan membaca, menulis, dan memahami informasi. Sementara numerasi menyangkut kemampuan memahami, menerapkan, dan berpikir tentang angka.

“Satuan Pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan literasi dan numerasi. Kepala sekolah dan guru menjadi factor penentu dalam satuan Pendidikan. Bupati dan wakil Bupati dalam menentukan kepala sekolah, jangan sampai karena kedekatan, apalagi karena ada sogok menyogok. Tapi pilihlah kepala sekolah karena memiliki kemampuan dan memenuhi syarat. Gubernur NTB sudah komit dengan system meritokrasi dan itu hal positif yang perlu diikuti oleh daerah,” dorong Sutarto.

Sutarto juga mendorong dunia Pendidikan untuk mendorong para siswa memiliki jiwa kompetisi dan pemerintah daerah (Pemda) terus memfasilitasi kompetisi yang sehat. Dengan demikian, siswa memiliki wadah untuk menyalurkan minat dan bakatnya pada hal positif. “Dengan lahirnya kompetisi dan dihargai hasilnya, maka akan tumbuh jiwa patriot dan sportivitas pada anak. Pada akhirnya anak – anak tidak terkungkung yang dapat memicu tindakan melenceng,” sarannya.

Ruang diskusi dan kompetisi juga harus diikuti dengan menghidupkan perpustakaan. Baik perpustakaan sekolah, perpustakaan daerah maupun perpustakaan desa. Sehingga akhirnya Pendidikan di Kabupaten Dompu bisa menjawab tantangan zaman dan harapan masa depan. (ula)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO