spot_img
Kamis, April 24, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMMasih ’’Copy Paste’’

Masih ’’Copy Paste’’

RAPAT terkait pembahasan ranwal RPJMD di DPRD Kota Mataram pada Rabu, 9 April 2025 diwarnai sejumlah saran dan masukkan yang dianggap penting untuk kemajuan Kota Mataram. Anggota Komisi IV DPRD Kota Mataram, Herman, A.Md., menyampaikan bahwa masukan tersebut harus dijadikan tradisi agar tidak hanya diterima begitu saja tanpa peninjauan lebih mendalam.

Menurut Herman, meskipun mereka tidak terlibat dalam Pansus RPJMD, mereka dapat memberikan kontribusi sebelum Pansus memberikan pembahasannya. Oleh karena itu dia berharap Rapat tersebut  menghasilkan kesepakatan yang dapat menjadi landasan penting dalam pembangunan Kota Mataram pada masa depan.

‘’ Nah, sebelum nanti diberikan di Pansus, inilah pintu awal masuk kita. Saya mengingatkan, Ranwal ini masih copy paste dari Harum jilid satu. Tidak ada yang berbeda,’’ akunya.

Pihak eksekutif juga diingatkan untuk memperhatikan keberlanjutan visi yang ada dalam RPJMD, terutama mengenai isu-isu budaya yang dinilai belum tergali dengan maksimal. Herman mengkhawatirkan bahwa aspek budaya yang penting bagi perkembangan kota tidak tercantum dengan jelas dalam dokumen RPJMD. Hal ini sempat menimbulkan perbedaan pendapat di antara anggota rapat. Namun, akhirnya disepakati bahwa budaya harus dimasukkan sebagai bagian dari visi pembangunan kota.

Politisi Partai Gerindra ini juga menyoroti isu krusial terkait infrastruktur kota. Khususnya terkait dengan masalah banjir yang sering melanda wilayah Mataram Selatan. Ditekankan Herman bahwa masalah ini harus segera dituntaskan dalam periode lima tahun ke depan. Tetapi, belum ada penjelasan rinci mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi banjir, padahal masalah ini telah menjadi keluhan masyarakat selama bertahun-tahun.

Herman menegaskan pentingnya membangun infrastruktur yang dapat memastikan kenyamanan warga, terutama di wilayah yang rawan banjir. Diharapkan adanya perencanaan yang lebih matang agar warga Kota Mataram dapat menikmati kehidupan yang lebih aman dan nyaman, terutama pada musim hujan.

Anggota dewan tiga periode ini menggarisbawahi pentingnya keselarasan antara visi pembangunan kota dengan kebutuhan masyarakat, serta urgensi dalam penanganan isu-isu mendesak seperti banjir dan pengembangan budaya lokal yang menjadi ciri khas Mataram. (fit)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO