Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram semestinya berhemat bukan justru menghambur-hamburkan anggaran. Anehnya, selain membangun kantor baru di Jalan Gajahmada, Kelurahan Jempong Baru dengan anggaran Rp58 miliar, justru merehab Kantor Wali Kota yang menghabiskan anggaran Rp2 miliar.
Kepala Bagian Umum Setda Kota Mataram, Baiq Yulia Kusumawati dikonfirmasi pekan kemarin berdalih, perbaikan kantor wali kota mengarah pada pemeliharaan rutin. Pasalnya, beberapa ruangan sudah tidak layak serta kapasitas ruang rapat juga diperbesar untuk menampung lebih banyak orang.
Sementara, pembangunan kantor wali kota menjadi ranah dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram. “Lebih mengarah pada pemeliharaan rutin biar lebih nyaman. Coba lihat kamar mandinya sudah tidak bagus,” terangnya.
Dengan anggaran senilai Rp2 miliar kata Yuli, rekanan akan mengerjakan ruang rapat, perbaikan ruang kerja asisten dan staf ahli, ruang command center, dan lain sebagainya. Secara detail disampaikan, Ruang Kenari difungsikan sebagai ruang command center. Sedangkan, ruangan staf bagian umum dijadikan ruang rapat pimpinan. “PPID nanti digeser ke atas. Sementara, bagian umum pindah ke lantai dua ruangan DP3A,” bebernya.
Dokumen perencanaan telah tuntas dan segera diserahkan ke Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Mataram, untuk ditender. Ia menargetkan, tender rehab kantor ini tuntas di bulan April, sehingga pengerjaannya tuntas selama empat bulan. “Kita targetkan sekitar bulan September sudah tuntas,” harapnya.
Perihal ruang kerja asisten kata Yuli, sedang dicarikan satu ruangan kerja sementara. Ketiga asisten sementara waktu akan digabung dalam satu ruangan. Demikian pula, ruangan staf ahli juga akan dicarikan yang representative agar nyaman bekerja. (cem)