Mataram (Suara NTB) – Balai Bahasa Provinsi NTB melaksanakan penjurian papan cerita Penulisan Cerita Anak Berbahasa Daerah Sasambo Tahun 2025, pada Selasa, 15 April 2025. Tujuannya, yaitu untuk memilih papan cerita yang telah dikirimkan oleh para peserta. Papan cerita yang terpilih akan diilustrasikan dan diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Balai Bahasa Provinsi NTB.
Juri Seleksi terdiri atas penulis cerita, budayawan, sastrawan, dan akademisi dari NTB, yaitu Ruslan Ajileo, Ria Saputri, Lalu Abdul Fatah, Imansyah, Burhanuddin, dan Ahmad Sirulhaq. Selain itu, terdapat juri dari Balai Bahasa Provinsi NTB, yaitu Toni Samsul Hidayat, Kasman, dan Zamzam Hariro.
Penjurian dibuka langsung oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB, Dwi Pratiwi. Pada kesempatan ini, Dwi Pratiwi menyatakan proses seleksi ini menjadi titik awal yang penting sebelum cerita anak tersebut dipublikasikan kepada masyarakat.
“Penjaminan mutu cerita anak menjadi proses yang memakan banyak waktu. Proses awalnya ada pada seleksi papan cerita ini. Tim penilai yang telah dibentuk ini harus menyeleksi secara objektif sesuai dengan petunjuk teknis dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan aturan perjenjangan buku yang ada saat ini. Harapannya, penjurian ini dapat melahirkan produk yang berkualitas dan bermanfaat bagi pendidikan karakter dan budi pekerti anak-anak kita,” ujar Dwi Pratiwi.
Sesuai dengan laporan ketua panitia, Safoan Abdul Hamid, papan cerita yang telah masuk seleksi administrasi sebanyak 99 papan cerita dengan rincian, 52 papan cerita berbahasa Sasak, 22 papan cerita berbahasa Samawa, dan 25 papan cerita berbahasa Mbojo. Dari papan cerita tersebut akan dipilih 17 penulis beserta satu karyanya untuk disunting dan digarap lebih lanjut. Rencananya, pengumuman hasil seleksi penulisan cerita anak ini akan diumumkan pada tanggal 16 April 2025 di berbagai media sosial Balai Bahasa Provinsi NTB. (ron)
