Tanjung (Suara NTB) – Bhayangkari Polres Lombok Utara meningkatkan fungsi pelayanan kepada masyarakat dengan atensi permasalahan pada kekerasan terhadap anak dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dalam proses edukasi tersebut, Bhayangkari melibatkan awak media yang ada di Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Kepada perwakilan organisasi wartawan, di Zipassa Cafe Tanjung, Selasa, 15 April 2025, Ketua Bhayangkari Cabang Polres Lombok Utara, Heny Agus Purwanta, menegaskan Bhayangkari Polres Lombok Utara harus memiliki manfaat luas bagi masyarakat. Istri Kapolres KLU ini pun mengisyaratkan untuk mendukung program perlindungan masyarakat yang berfokus pada kekerasan dimana anak dan perempuan menjadi korban.
“Kami ingin media menjadi mitra strategis dalam menyuarakan pentingnya perlindungan terhadap anak dan perempuan. Sinergi ini diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus mendorong upaya pencegahan,” katanya.
Untuk diketahui, Heny Agus Purwanta merupakan praktisi akuntansi, sekaligus dosen. Sebagai figur yang terikat dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Tribrata dan Catur Prasetya Polri, Ibu Bhayangkari Polres KLU ini menegaskan komitmennya untuk berkontribusi dalam penanganan kasus yang melibatkan anak dan perempuan di Lombok Utara.
Ditegaskannya, upaya penanganan permasalahan anak dan perempuan di KLU tidak dapat dilakukan sendiri. Melainkan membutuhkan sinergi dengan stakeholder, termasuk awak media.
“Saya tidak bisa bekerja sendiri dalam berkontribusi di Lombok Utara. Baik korban maupun pelaku, kita ingin mendengarkan suara mereka. Tentu, koordinasi paling mudah akan kami lakukan melalui Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) yang dekat dengan warga. Kita perlu menggabungkan upaya untuk menggali keseharian korban, termasuk latar belakang melalui rekan dan keluarga korban,” sambungnya.
Ia menambahkan, pendekatan penanganganan ini bertujuan memahami akar masalah kekerasan, seperti kondisi sosial-ekonomi atau dinamika keluarga, yang sering kali menjadi pemicu. “Dengan melibatkan Bhabinkamtibmas, kami bisa menjangkau korban secara lebih personal. Mereka adalah ujung tombak yang memahami kondisi riil di lapangan,” tambahnya.
Heny Agus Purwanta, yang telah lama aktif di dunia akademik, berharap pendekatan multidisiplin dapat memperkuat program pemberdayaan perempuan dan anak. Bhayangkari Cabang Lombok Utara rencananya akan menggelar pelatihan kesadaran hukum, pendirian posko pengaduan, serta kerja sama dengan dinas terkait untuk pemulihan korban.
“Ini langkah awal. Ke depan, kami ingin melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan adat, untuk menciptakan lingkungan aman bagi perempuan dan anak,” pungkasnya. (ari)