Praya (Suara NTB) – Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mendapat tambahan alokasi penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) sebanyak 50 ribu siswa pada tahun ini. Alokasi tambahan di luar kuota regular tersebut diserahkan langsung Wakil Ketua Komisi X DPR RI H. Lalu Hadrian Irfani, S.T.M.P., saat sosialisasi program PIP bertempat di aula SMP Negeri 1 Praya, Selasa, 15 April 2025. Alokasi tambahan tersebut diharapkan bisa mencakup siswa kurang mampu yang selama ini belum mendapat bantuan PIP.
“Tidak kalah penting bantuan PIP jangan dipotong oleh siapapun. Apakah itu pihak sekolah, operator sekolah, bank maupun dinas. Karena itu hak siswa kurang mampu. Kalau sampai ada potongan itu sama saja kita telah zalim kepada siswa kurang mampu,” tegas H. Lalu Hadrian Irfani, di hadapan pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Loteng serta para kepala sekolah yang hadir.
Selama ini pihaknya banyak mendapat informasi soal adanya pemotongan bantuan PIP. Bahkan, pemotongan bisa sampai 25 persen dari besaran bantuan yang diterima oleh siswa. Hal itu tidak boleh terjadi lagi. Hak siswa harus diterima secara utuh tanpa ada potongan, karena aturan dengan tegas melarang ada pemotongan bantuan PIP apapun alasan. “Bahkan kalau sampai ada staf saya yang melakukan pemotongan atau mengambil keuntungan dari program PIP ini, laporkan ke saya,” ujarnya.
Untuk membantu pengawasan pelaksanaan program PIP pihaknya juga sudah membangun kesepakatan dengan aparat penegak hukum (APH) dalam hal ini kepolisian. Bahwa ketika ada gejolak atau informasi soal pemotongan bantuan PIP di bawah, maka APH akan langsung turun mengambil tindakan yang diperlukan.
“Jadi jangan sekali-sekali memotong bantuan PIP bagi siswa penerima PIP kalau tidak mau berurusan dengan APH,” tegas Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) NTB ini seraya meminta pihak sekolah segera mengusulkan calon penerima bantuan PIP, supaya kuota yang ada bisa terserap seluruhnya.
Selain menyerahkan alokasi tambahan bantuan PIP untuk Loteng, pada kesempatan yang sama Lalu Ari – sapaan akrab Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini, juga menyerahkan bantuan untuk SMPN 1 Praya serta bantuan rehab bagi SDN 4 Darek yang roboh beberapa waktu lalu. “Untuk program-program yang lebih besar untuk Loteng kita upayakan segera menyusul,” terang mantan anggota DPRD NTB ini.
Disinggung soal kuota regular bantuan PIP untuk Loteng pada tahun 2025 ini, Sekretaris Dikbud Loteng L. Moh. Hilim, mengaku belum mendapat informasi dari pemerintah pusat. Dan, masih menunggu instruksi pemerintah pusat untuk pengusulan calon penerima bantuan PIP untuk tahun ini.
Adapun data calon penerima bantuan PIP sendiri cukup banyak di Loteng. Dari hasil pendataan yang dilakukan pihaknya ada sekitar 73 ribu siswa yang dinilai layak menerima bantuan PIP untuk jenjang SD, kemudian untuk SMP sebanyak 24.517 siswa. Sementara untuk jenjang SMA dan SMK masing-masing 14.519 dan 10.328 siswa.
Itulah yang nantinya akan coba diusulkan ke pemerintah pusat, baik itu yang melalui kuota regular maupun kuota yang disiapkan melalui anggota DPR RI. “Persoalannya, dari semua siswa yang dinyatakan layak mendapat bantuan PIP tersebut, masih banyak yang terkendala validasi data. Sehingga ketika diusulkan, tidak masuk dalam sistem,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya akan mendorong sekolah-sekolah melakukan invetarisasi dan validasi kembali data siswa-siswa yang belum valid tersebut. Supaya bisa masuk dalam pengusulan penerima bantuan PIP. Sehingga ke depan tidak ada lagi siswa kurang mampu yang tidak mendapatkan bantuan PIP hanya karena persoalan data. (kir)