spot_img
Jumat, Mei 16, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANButuh Kolaborasi untuk Pelestarian Bahasa Daerah di NTB

Butuh Kolaborasi untuk Pelestarian Bahasa Daerah di NTB

Mataram (Suara NTB) – Balai Bahasa Provinsi NTB melaksanakan audiensi dengan Gubernur NTB. Bersama Komite Seni dan Budaya Nusantara (KSBN), Kepala Balai Bahasa NTB, Dwi Pratiwi, berkesempatan bersilaturahmi dalam rangka penguatan kemitraan program kebahasaan dan kesastraan di NTB, Rabu, 16 April 2025.

Pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Gubernur NTB difokuskan pada pembahasan program dan kegiatan yang menjadi sinergi kemitraan. Hal tersebut mendapat sambutan hangat dari Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal.

Kepala Balai Bahasa NTB, Dwi Pratiwi, menuturkan pertemuannya dengan Gubernur NTB merupakan langkah awal untuk menjalin penguatan kolaborasi antarlembaga pemerintah. Menurutnya, Balai Bahasa NTB sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memiliki peran penting dalam upaya mencerdaskan anak bangsa melalui penguatan pendidikan bahasa dan sastra.

“Kami melaksanakan tugas dan fungsi pengembangan, pembinaan, dan pelestarian bahasa dan sastra, salah satunya adalah program Revitalisasi Bahasa Daerah yang paling dekat dengan program kerja Komite Seni dan Budaya Nusantara (KSBN). Kami telah melaksanakan program Revitalisasi Bahasa Daerah mulai tahun 2022 yang menyasar siswa SD dan SMP. Ke depannya, kami berharap menguatkan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan tentunya KSBN,” papar Dwi Pratiwi.

Lebih lanjut ia menjelaskan Balai Bahasa NTB telah mendampingi 700-an guru master Revitalisasi Bahasa Daerah yang akan mengimbaskannya ke sekolah. “Kami tidak memungkiri penggunaan bahasa daerah perlu dikuatkan melalui program Revitalisasi Bahasa Daerah yang bersinergi dengan program kebudayaan, seperti pagelaran dan tradisi. Kami telah menyusun Kamus Bahasa Daerah Sasambo. Pada intinya, dukungan kami kepada pemda, komite, dan sekolah terkait bahasa dan sastra sangat kuat. Mohon dukungan Bapak Gubernur dalam pelestarian bahasa daerah di NTB,” imbuhnya, menekankan pentingnya sinergi, kolaborasi, dan kemitraan dalam menguatkan program bahasa dan sastra daerah.

Penjelasan yang dipaparkan Kepala Balai Bahasa NTB memantik tanggapan positif dari Gubernur NTB. Ia menilai bahasa dan budaya merupakan satu kesatuan yang saling mendukung. Menurutnya, penting bagi Balai Bahasa NTB untuk mengawal aktivitas-aktivitas bahasa dan sastra di sekolah.

Ia juga menegaskan masalah kebudayaan harus menjadi perhatian bersama. Rencana ke depan, Pemerintah Provinsi NTB akan membentuk Dinas Kebudayaan yang fokus pada program dan kegiatan budaya.

“Urusan kebudayaan harus diutamakan di semua sektor, misalnya urusan isu perempuan dan anak. Begitu juga isu transformasi digital yang harus melibatkan banyak sektor. Nilai-nilai ini harus mengalir ke semua sektor. Semoga hal ini meningkat seiring komitmen pemerintah pusat yang akan membentuk Balai Pelestarian Kebudayaan di NTB. Kita mempunyai ruang untuk membesarkan budaya kita sehingga kita mempunyai rumah untuk semua budayawan dan seniman kita. Saya berkomitmen untuk mendukung bahasa, seni, dan budaya di NTB,” ujarnya.

Ketua KSBN, Tuan Guru Hazmi Hamzar, yang hadir pada pertemuan ini juga berharap bahwa KSBN memiliki aktivitas penguatan bahasa dan sastra daerah yang bisa berkolaborasi penuh dengan Balai Bahasa NTB. Sebagai informasi, rencana pada tanggal 21 April 2025 akan dilaksanakan pemutaran film berjudul “Perempuan Sasak Terakhir” dalam rangka Hari Kartini.

Beberapa kegiatan juga turut dilaporkan, seperti kegiatan sarasehan budaya, pendampingan penguatan bahasa daerah dan tata krama di lingkungan sekolah, pemecahan rekor MURI dalam Festival Dulang Saji, dan ekstrakurikuler remaja pelestari budaya. Selain itu, Tim KSBN juga mengusulkan program Sinema Masuk Sekolah yang membutuhkan keterlibatan Balai Bahasa NTB. (ron)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO