Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga (Disparpora) Sumbawa, mengaku sudah menyiapkan dua opsi sebagai lokasi lapangan yang diperuntukkan untuk venue panahan jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2028 mendatang.
“Opsi awal kita lapangan tersebut akan kita tempatkan di bagian atas sirkuit MXGP tepatnya di sebelah timur tribun dan opsi kedua kita akan tempatkan di lokasi parkir, ” kata Kadisparpora Sumbawa, Dr. Deddy Heriwibowo kepada Suara NTB, kemarin.
Kedua opsi itu lanjut Dr. Deddy masih dalam proses pembahasan di tim penyusunan DED. Hal tersebut dilakukan supaya dalam penetapan lokasi nantinya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan termasuk juga menghitung kebutuhan biayanya.
“Kalau di opsi pertama (di sebelah tribun timur MXGP) saat ini digunakan sebagai lokasi tanaman jagung. Sementara untuk opsi kedua berada di pintu masuk ke sirkuit MXGP, ” ujarnya.
Dia melanjutkan, sebenarnya ada permintaan dari pengurus panahan agar lapangan bisa ditempatkan di bagian depan sport center di samping jalan Samota. Pertimbangan utama lokasi tersebut dipilih karena untuk memudahkan akses lantaran berada di pinggir jalan.
“Jadi, aspirasi dari pengurus panahan supaya lapangan itu berada di depan sehingga kedepan lokasi tersebut bisa digunakan beberapa event-event perlombaan untuk persiapan atlet, ” ucapnya.
Pertimbangan lainnya yakni di lokasi bagian atas aksesnya sangat jauh dan terkendala dengan akses internet. Hal tersebut dianggap sangat penting karena untuk cabor panahan dibutuhkan penyiaran informasi yang sangat masif untuk meningkatkan minat masyarakat.
“Pertimbangan tersebut masih kita pelajari dengan menyesuaikan ketersediaan anggaran sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, ” tambahnya.
Ia menambahkan, untuk venue panahan lanjut Deddy, kebutuhan anggaran sekitar Rp600 juta akan digunakan untuk penataan lahannya dengan hitungan Rp3000 rupiah per meter persegi. Sementara untuk penataan lebih lanjut dibutuhkan anggaran sekitar Rp1, 4 miliar.
“Kami berharap penataan venue panahan ini menjadi prioritas karena akan kita gunakan untuk porprov dan PON. Sedangkan untuk yang lain kita berharap bisa dilakukan secara bertahap sebelum PON, ” tukasnya. (ils)