spot_img
Selasa, Mei 13, 2025
spot_img
BerandaPOLHUKAMPOLITIKDPRD Sayangkan NTB Belum Punya Eksportir Bawang

DPRD Sayangkan NTB Belum Punya Eksportir Bawang

Mataram (Suara NTB) – Meski kualitas dan produksi bawang merah di Nusa Tenggara Barat (NTB) diklaim sebagai yang terbaik secara nasional, daerah ini belum memiliki eksportir sendiri yang mampu menembus pasar internasional. Hal ini disayangkan oleh anggota Komisi II DPRD NTB, Hulaemi.

Menurutnya, bawang merah NTB selama ini hanya disuplai ke Brebes dan Surabaya, yang kemudian diekspor ke luar negeri oleh eksportir dari dua daerah tersebut.

“Kita produksi besar, mutu ekspor kelas satu se-Indonesia, mengalahkan daerah lain. Tapi karena belum ada eksportir dari NTB sendiri, kita hanya menyuplai ke daerah lain,” ujar Hulaemi, Minggu, 20 April 2025.

Hulaemi menyebut bahwa kondisi ini terjadi akibat terbatasnya fasilitas dan dukungan pemerintah daerah. Ia mendorong Gubernur NTB untuk segera membuat kebijakan strategis yang bisa memfasilitasi putra daerah menjadi eksportir bawang merah.

“Harapan saya, ke depan ada kebijakan dari Pak Gubernur untuk memfasilitasi satu putra daerah agar bisa menjadi eksportir. Ini penting agar NTB bisa langsung menembus pasar ekspor,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa adanya eksportir dari daerah sendiri tak hanya penting dari sisi ekonomi, tetapi juga strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Pemerintah daerah juga bisa mendapatkan pemasukan dari retribusi ekspor, sekaligus membuka lapangan kerja baru dan membantu petani.

Lebih lanjut, Hulaemi menyoroti masalah harga bawang merah yang kerap tidak stabil, terutama saat panen raya. Overproduksi membuat harga turun drastis, yang kerap dimanfaatkan oleh spekulan untuk menimbun stok dan menjualnya saat musim hujan tiba, ketika produksi menurun.

“Pemerintah harus hadir dalam situasi ini. Saat panen raya, pemerintah bisa membeli hasil panen petani untuk disimpan dan dijual kembali di musim paceklik. Ini bisa menstabilkan harga dan mencegah kelangkaan, apalagi saat bulan Ramadhan,” pungkasnya. (ndi)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO