Taliwang (Suara NTB) – Fasilitas pasar di Kabupaten Sumbawa Barat sejauh ini belum semuanya dimanfaatkan sesuai fungsinya. Meski sudah dibangun bertahun-tahun lalu, namun fasilitas perekonomian masyarakat itu justru tak kunjung digunakan sebagaimana fungsinya.
Berdasarkan penelusuran media ini, setidaknya ada 3 bangunan pasar rakyat yang hingga hari ini tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Pasar itu yakni, Pasar Rakyat Brang Rea, Brang Ene dan Pasar Rakyat Poto Tano.
Ketiga pasar itu dibangun sekitar 6 tahun lalu mengunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Meski begitu, setelah dinyatakan selesai tidak satu pun dari pasar tersebut benar-benar ditempati pedagang dan menjadi tempat transaksi jual beli warga sekitar.
Menaggapi kondisi ketiga pasar itu, kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) KSB, Suryaman mengatakan, pihaknya selaku penanggung jawab selama ini terus mencari cara agar fasilitas ekonomi rakyat itu dapat difungsingkan sebagaimana mestinya. Hanya saja upaya itu belum membuahkan hasil.
“Pasar Brang Ene misalnya kemarin ada warga yang niat menempatinya. Kami sudah lengkapi fasilitasnya sesuai permintaan mereka, tapi sampai sekarang mereka belum juga berjualan,” ungkap Suryaman.
Menurut Suryaman keengganan para pedagang menempati fasilitas pasar yang telah dibangun bertahun-tahun itu ada banyak faktornyanya. Ia mencontohkan pada Pasar Rakyat Brang Rea, lokasinya yang tidak strategis membuat pedagang enggan menempatinya. “Posisi pasar Brang Rea itu tidak strategis. Nah kalau pasar Poto Tano itu analisa kami karena desa-desa jauh dari lokasi pasar sehingga warga malas ke sana,” tukasnya seraya menambahkan pihaknya akan tetap mencari cara menghidupkan pasar-pasar tersebut.
“Yang pasar Brang Ene sudah ada yang mau jualan di sana. Mereka itu akan kita dekati terus. Begitu juga dengan pasar Poto Tano dan Brang Rea akan kita pikirkan juga supaya berfungsi,” janji Suryaman.
Pada bagian lain, Suryaman menuturkan terkait kondisi Pasar Rakyat Jereweh. Ia menyebut baru-baru ini pihaknya telah memenuhi aspirasi para pedagang di pasar tersebut agar bus-bus yang melintas untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di area pasar.
Permintaan itu pun telah dikoordinasian dengan Dinas Perhubungan dan disetujui. “Alasan pedagang. Kalau bus-bus itu masuk ke pasar maka warga yang menunggu bus kemungkinan besar juga akan berbelanja,” urainya. (bug)