Sumbawa Besar (Suara NTB) – Pemkab Sumbawa, terus memantapkan persiapan untuk program pengembangan klaster pangan akuatik komoditas unggulan udang yang sudah ditetapkan masuk dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
“Alhamdulillah untuk PSN udang masuk dalam RPJMN 2025-2029 alinea IV dan kami akan terus persiapkan dokumen untuk mendukung program tersebut, ” Kata Kepala Bappeda Litbang Sumbawa, E. S. Adi Nusantara, kepada Suara NTB, Minggu, 27 April 2025.
Ikhtiar untuk menjadikan PSN udang lanjut Adi bukan tanpa alasan, tetapi dengan melihat potensi produksi. Bahkan produksi udang Sumbawa menjadi yang tertinggi di Indonesia di tahun 2022-2023 dan memberikan kontribusi pada PDB Nasional dan neraca ekspor.
“Kerangka acuan kerja, desain, dan strategi pelaksanaan hilirisasi udang Sumbawa sebelumnya sudah kita paparkan secara gamblang dan akan kita follow up dengan kordinasi lebih lanjut,” jelasnya.
Seraya menambahkan, pemerintah mendorong agar program hilirisasi dalam pengembangan pangan akuatik udang Sumbawa menjadi PSN berangkat dari sejumlah permasalahan. Pertama Sumbawa sebagai daerah penghasil udang tertinggi di Indonesia namun belum memberikan nilai tambah bagi perekonomian wilayah.
Kedua yakini capaian sebagai yang tertinggi tersebut dicapai tanpa intervensi Pemerintah, sedangkan daerah lain mendapatkan intervensi dari APBN. Selanjutnya yakni infrastruktur di Kabupaten Sumbawa belum menunjang peningkatan produktifitas dan efisiensi.”Jadi untuk potensi pengembangan klaster pangan akuatik masih besar, dari 10.375 hektare potensi lahan, baru 3. 142 hektare yang berproduksi sementara produktifitas tambak tradisional masih rendah sehingga perlu ditingkatkan menjadi semi intensif, ” tukasnya. (ils)