spot_img
Kamis, Mei 15, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMTarget Indonesia Emas 2045 Dibutuhkan Kolaborasi

Target Indonesia Emas 2045 Dibutuhkan Kolaborasi

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Indonesia memiliki target mencapai visi “Indonesia Emas 2045”. Target ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor, sehingga melahirkan anak yang berkualitas.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram, H. Muhammad Carnoto menjelaskan, target Indonesia Emas 2045 dari persepektif pengendalian penduduk lebih mengutamkan peningkatan sumber daya manusia. Pihaknya berupaya meminimalisasi dari keluarga beresiko stunting, mengendalikan penduduk dengan menekan angka kelahiran anak.

Ia bersyukur tren kelahiran anak mengalami penurunan dari angka 2,13 menjadi 2,2 dan di tahun 2025 ditargetkan bisa menurun. Akan tetapi, stabilnya kelahiran dalam satu keluarga dua anak. “Paling tidak idealnya memiliki dua anak tetapi berkualitas,” jelasnya.

Selain itu, kasus stunting tetap fokus ditekan seperti menurunkan keluarga resiko stunting. Pasalnya, anak resiko stunting berkaitan dengan kemiskinan ekstrem. Carnoto mengatakan, edukasi serta penyaluran bantuan harus diberikan terutama ibu hamil di keluarga resiko stunting. Tujuannya supaya anak yang dilahirkan berkualitas.

Salah satu contohnya, pemeriksaan kehamilan lengkap supaya melahirkan bayi yang sehat. “Kita ingin anak yang lahir ini tidak stunting,” jelasnya.

Menurutnya, salah satu syarat mencapai visi Indonesia Emas 2045 adalah sumber daya manusia. SDM harus dibangun dengan pondasi yang kuat dengan melahirkan anak yang hebat dan pintar. Oleh karena itu kata Carnoto, seribu hari kehidupan anak sangat penting. Artinya, ibu yang positif hamil harus rutin diedukasi dan fasilitasi pemeriksaan lengkap supaya anak lahir sehat. “Anak juga dipastikan mendapatkan asi eksklusif dari ibunya dan diberikan makanan pendamping,” jelasnya.

Untuk mencapai Indonesia Emas dinilai tidak mudah. Tantangan perlu dihadapi sebut Carnoto, faktor kemiskinan. Oleh karena itu, persoalan ini harus diselesaikan secara bersama-sama (kolaborasi,red). Artinya, tanggungjawab tidak hanya diserahkan kepada pemerintah melainkan perlu pelibatan dunia usaha, organisasi wanita, masyarakat, dan lain sebagainya.

Ia mencontohkan, penurunan angka stunting di Kota Mataram tidak terlepas dari kolaborasi atau kerja keroyokan dengan lintas sektor serta pelibatan Tim Penggerak PKK, Gabungan Organisasi Wanita, serta Dharma Wanita Persatuan. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO