Taliwang (Suara NTB) – Upaya Bulog untuk menyerap jagung petani di Kabupaten Sumbawa Barat mendapat kendala terkait ketersediaan gudang penyimpanan. Gudang yang ada di KSB tidak ada yang memiliki kapasitas sebagaimana harapan Bulog Sumbawa.
“Ya kendalanya gudang. Sekarang gudang banyak penuh dengan gabah, sementara yang lainnya tidak sesuai harapan Bulog,” ungkap kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) KSB melalui Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan, Hikmatul Azmi.
Untuk kesiapan penyerapan jagung petani di KSB, Hikmatul Azmi mengungkap, Bulog sebelumnya telah melakukan survei terhadap sejumlah gudang yang ada. Namun hasilnya, seluruh gudang tidak ada yang memenuhi standar Bulog, terutama dari sisi kapasitasnya. “Bulog berharap minimal kapasitasnya seribu ton. Dan gundang sebesar itu tidak ada lagi karena semua sudah terisi gabah,” katanya.
Dari seluruh gudang yang ada di KSB, Hikmatul Azmi menyebut, ada satu gudang yang berpotensi untuk dapat digunakan sebagi penyimpanan jagung petani. Gudang tersebut berada di kecamatan Jereweh. Gudang itu memiliki kapasitas 10.000 ton. Hanya saja setelah disurvei oleh pihak Bulog, juga belum memenuhi kriteria karena lantainya tidak dilengkapi parket pelapis.
“Kalau tidak dilapisi lantainya, jagung akan mudah rusak. Nah kami juga belum koordinasi dengan yang punya gudang. Bisa atau tidak mereka menyediakan lapisan lantainya itu,” sebut Hikmatul Azmi sambil menyebut pemilik gudang tersebut.
“Gudang itu milik YOP (yayasan olat parigi) Nemwont dulu. Nah sedang kita berkoordinasi dengan pengurusnya sekarang,” sambungnya.
Selanjutnya ia menambahkan, untuk mencari gudang sesuai kebutuhan Bulog itu Pemda KSB juga tengah mencari alternatif lain. Salah satunya dengan mendekati pengusaha pemilik gudang agar mau bekerja sama dalam mendukung penyerapan jagung petani di musim panen kali ini oleh Bulog. “Tadi keputusan rapat kami dengan pak Asisten II, kita dekati lagi pengusaha yang punya gudang agar mau membantu,” katanya. (bug)