spot_img
Rabu, Mei 14, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK UTARAHardiknas 2025, Pemda KLU Atensi 7,36 Persen Penduduk Dewasa Berijazah PT

Hardiknas 2025, Pemda KLU Atensi 7,36 Persen Penduduk Dewasa Berijazah PT

Tanjung (Suara NTB) – Jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang mengenyam pendidikan jenjang Perguruan Tinggi (PT) masih tergolong rendah. Dari statistik yang ada, tercatat hanya 7,36 persen penduduk dewasa memiliki ijazah PT.

Wakil Bupati KLU, Kusmalahadi Syamsuri, saat memimpin Upacara Peringatan Hardiknas tahun 2025 di Tanjung, Jumat, 2 Mei 2025  mengungkapkan, Pemda KLU perlu menghadirkan terobosan untuk meningkatkan lama sekolah bagi masyarakat.

“Berdasarkan data BPS menunjukkan hanya 7,36 persen penduduk dewasa memiliki ijazah perguruan tinggi. Penting kita hadirkan kampus di Lombok Utara untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan memperpanjang harapan lama sekolah yang kini berada di angka 13,02 tahun,” papar Kusmalahadi.

Sebelumnya pada peluncuran Sabet Drop Out, terungkap pula bahwa terdapat sekitar 2.209 anak yang diketahui ATS (Anak Tidak Sekolah atau Drop Out).

Rinciannya, DO jenjang SD sebanyak 136 anak, DO jenjang SMP sebanyak 221 anak. Selanjutnya, Jumlah lulusan Sekolah Dasar yang tidak melanjutkan ke jenjang SMP sebanyak 315 anak.

Jumlah lulusan SMP, namun tidak melanjutkan ke SMA sebanyak 613 anak. Sedangkan jumlah anak yang belum pernah sama sekali mengenyam pendidikan formal sebanyak 924 anak.

Menyadari hal itu, Wabup menegaskan, Pemda berkomitmen membuka akses pendidikan seluas-luasnya, dari jenjang TK hingga PT. Keberlanjutan sekolah ke jenjang lebih tinggi tak hanya meningkatkan kualitas SDM. Menurut Wabup, upaya ini juga dinilai efektif menekan angka kasus pernikahan di usia dini serta mempercepat penurunan stunting.

Rendahnya pendidikan menyebabkan kesenjangan pemahaman, terutama dalam hal gizi, imunisasi, dan sanitasi. Maka pendidikan adalah solusi jangka panjang, imbuhnya.

Lebih lanjut, Wabup saat membacakan amanat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memajukan pendidikan. Sebab, pendidikan adalah layanan publik yang harus menjangkau setiap anak bangsa.

“Ini bukan tugas pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media,” ujarnya.

Sejalan dengan visi nasional, Pemda KLU mendukung prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam membangun pendidikan melalui peningkatan kualitas guru, digitalisasi pembelajaran, dan revitalisasi sarana pendidikan. Guru bukan sekadar pengajar, tetapi mentor dan sahabat dalam meraih cita-cita, demikian Kusmalahadi. (ari)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO