Praya (Suara NTB) – Kekurang nyamanan wisatawan saat berkunjung ke destinasi-destinasi wisata sejauh ini masih menjadi persoalan klasik yang dihadapi dalam upaya pengembangan pariwisata di daerah NTB. Di mana masih ada saja wisatawan yang diganggu saat mengunjungi destinasi wisatawan. Padahal kenyamanan atau hospitality merupakan salah satu faktor utama bagi kemamjuan pariwisata suatu daerah.
Ketika wisatawan merasa terganggu atau diganggu saat berkunjung ke destinasi wisata, hal itu bisa memberikan kesan kurang baik bagi dunia pariwisata. Menurut Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal munculnya gangguan kepada wisatawan utamanya dari masyarakat lokal bisa terjadi karena mungkin masih ada masyarakat lokal yang merasa tertinggal dalam pengembangan destinasi wisata tersebut.
Sehingga pelibatan pelibatan masyarakat lokal dalam upaya pengembangan dan pembangunan destinasi wisata kedepan harus diperbanyak. Dengan begitu masyarakat akan ikut merasakan terlibat dalam pengembangan destinasi wisata yang ada. Dari sana akan tumbuh rasa tanggung jawab untuk ikut bersama-sama menjaga destinasi wisata yang ada tersebut.
Kalau masyarakat lokal merasa dilibatkan, pastinya akan ikut menjadi bagian yang menjaga destinasi wisata, terang saat menghadiri ajang Ducati We Ride As One di Pertamina Mandalika International Circuit, Sabtu, 3 Mei 2025.
Artinya, pelibatan masyarakat lokal secara lebih luas dalam pengembangan destinasi wisata penting adanya. Karena membangun pariwisata tidak bisa hanya dilakukan oleh kelompok tertentu saja. Tetapi harus melibatkan seluruh elemen yang ada. Terutama masyarakat lokal yang ada disekitar destinasi wisata.
Pelibatan masyarakat lokal inilah yang kedepan terus kita dorong. Supaya supaya orang merasa dilibatkan dan terlibat dalam pengembangan pariwisata, tegasnya.
Masalah lain dalam pengembangan pariwisata di NTB tambah Lalu Iqbal yakni konektifitas antar destinasi wisata yang masih lemah dan perlu dibehani. Bahwa wisatawan boleh datang dan berkunjung ke sirkuit Mandalika misalnya. Tapi juga bisa menikmati Narmada maupun air terjun di diwilayah selatan.
Persoalan konektifitas antara destinasi wisata ini juga perlu dibenahi kedepan, tegasnya. Agar wisatawan yang datang ke daerah ini tidak hanya menikmati satu destinasi saja. Tetapi juga bisa menikmati destinasi wisata lainnya yang ada. Karena semakin tinggi pergerakan wisatawan, pergerakan ekonomi juga semakin tinggi. Dan, pada akhirnya masyarakat juga yang akan merasakan manfaat dari itu semua. (kir)