Dompu (Suara NTB) – Badan Urusan Logistik (Bulog) cabang Bima menargetkan penyerapan gabah petani di Kabupaten Dompu mencapai 11.557 ton setera beras tahun 2025. Target ini telah dilampui pada Sabtu, 3 Mei 2025 dengan pencapaian 11.745 ton atau 101,63 persen.
Untuk serapan jagung di Kabupaten Dompu ditargetkan sebanyak 10 ribu ton jagung pipilan kering. Hingga hari kedua penyerapan jagung, Sabtu, 3 Mei 2025, Bulog baru menyerap 94,64 ton. “Kita masih lanjut menyerap gabah petani walaupun telah melampui target,” kata Kepala Perum Bulog Cabang Bima, Heri Sulistiyo, Minggu, 4 Mei 2025.
Serapan gabah dan beras oleh Bulog hingga Sabtu untuk wilayah Kabupaten Dompu sebanyak 560 ton gabah kering giling (GKG) dengan harga Rp.8.200 per kg, gabah kering panen (GKP) sebanyak 17.428 ton dengan harga Rp.6.500 per kg, dan beras 2.005 ton dengan harga Rp.12 ribu per kg.
Bulog Cabang Bima ditargetkan menyerap 10 ribu ton jagung pipilan kering dari wilayah Kabupaten Dompu akan diserap selama 2025 ini. Penyerapan jagung mulai dilakukan pada Jumat, 2 Mei 2025. Dari 3 gudang yang disiapkan untuk menampung jagung petani, baru Gudang di Desa Lepadi Kecamatan Pajo yang mulai menampung jagung petani. “Gudang Lepadu dulu (yang menampung jagung petani),” kata Pimpinan Cabang Bulog Bima, Heri Sulistiyo saat dihubungi, Sabtu, 3 Mei 2025.
Bulog cabang Bima akan menyerap 10 ribu jagung pipilan kering dari wilayah Kabupaten Dompu. Target ini untuk tahun 2025. Sambil Bulog menjual jagung yang diserap tahun 2024 lalu dengan total penyerapan 9 ribu ton. “Sepuluh ribu ton ini untuk Kabupaten Dompu saja selama satu tahun,” katanya.
Penyerapan jagung pipilan kering, Bulog bermitra dengan Kepolisian melalui Bhabinkamtibmas dan PPL. Jagung yang diserap merupakan jagung pipilan kering dengan kadar air maksimal 14 persen dan dikemas dengan karung 70 kg. Karungnya harus dijahit pake mesin agar tidak mudah tumpah.
Sebelum dibawa ke Gudang Bulog, petani harus berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas atau PPL untuk mendapatkan rekomendasi. Sample jagung dibawa ke Gudang untuk dites kualitasnya. Setelah dinyatakan memenuhi syarat baru akan diterima oleh Bulog. Ongkos angkut jagung dari Lokasi petani ke Gudang Bulog akan ditanggung Bulog setelah dinyatakan memenuhi syarat dan diterima. (ula)