spot_img
Rabu, Mei 21, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMSidak Harga di Pasar Tradisional, Harga Daging Sapi dan Ayam Naik Jelang...

Sidak Harga di Pasar Tradisional, Harga Daging Sapi dan Ayam Naik Jelang Iduladha

Mataram (Suara NTB) – Dinas Perdagangan Kota Mataram menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk memantau harga kebutuhan pokok di pasar tradisional. Hasil sidak, ditemukan harga daging sapi dan ayam jelang Iduladha mulai naik.

Berdasarkan survei di beberapa pedagang di pasar tradisional Dasan Agung dan Pasar Kebon Roek hari ini Senin, 5 Mei 2025, diketahui harga daging sapi dan ayam merangkak naik menjelang Hari Raya Iduladha 2025.

Salah satu pedagang daging sapi, Baiqah mengatakan, sebelumnya harga daging sapi yang dijual masih normal di harga Rp130 ribu per kilogram. Akan tetapi, harga daging sapi dipatokan mulai naik  seharga Rp130 ribu kemudian dijual di pasar Rp140 ribu per kilogram. “Sapinya mahal, mungkin karena banyak sapi yang dikirim ke luar daerah untuk kurban,” katanya.

Kenaikan harga daging sapi diperkirakan banyaknya tasyukuran musim haji, sehingga banyak permintaan masyarakat. Meski harga daging mahal masyarakat tetap membeli. “Orang butuh mau tidak mau tetap membeli, apalagi ketika ada acara,” katanya.

Sama seperti Baiqah, Faridah pedagang daging ayam, juga mengatakan hal yang sama. Harga daging ayam mulai naik semenjak keberangkatan haji. Dari Harga Rp25 ribu naik menjadi Rp35 ribu per kilogram. “Dari awal mulai keberangkatan itu setiap hari harganya naik Rp1.000 sampai Rp1.500,” tuturnya.

Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida mengungkapkan, pihaknya fokus memantau  harga daging sapi. Pasalnya, harga daging  setiap menjelang Iduladha mengalami kenaikan. “Kalau Komunikasi lain seperti cabai sudah turun harganya, yang kita pantau sekarang ini harga daging,” jelasnya.

Ia menjelaskan, hasil sidak yang dilaksanakan di dua pasar tradisional yaitu Pasar Kebon Roek dengan Pasar Dasan Agung ditemukan harga yang variatif. Seperti harga daging sapi di Pasar Kebon Roek lebih murah dari Rp125 ribu per kilogram, sedangkan di Pasar Dasan Agung harga daging sapi mencapai Rp140 ribu per kilogramnya. “Meskipun ada di beberapa pasar masih ada di harga Rp125 ribu, tapi itu keren dia potong sendiri,” ucap Nida.

Kata Nida, kenaikan harga daging sapi dan daging ayam disebabkan karena faktor permintaan masyarakat tinggi  menjelang lebaran kurban. Kebutuhan masyarakat saat melaksanakan acara syukuran untuk haji ini termasuk berpengaruh terhadap kondisi harga komoditas barang pokok di pasar.

“Memang untuk pemotongan daging sapi itu agak berkurang, karena sapi yang dipotong masih yang kecil dibawah umur, sedangkan untuk sapi dewasa yang biasa dipotong itu untuk di stok hari raya kurban dan itu yang terjadi di pedagang,” ungkapnya.

Sidak yang dilakukan kata Nida, sebagai langkah antisipasi ketersediaan pasokan komoditas barang pokok di pasar. Oleh karena itu, selanjutnya ia akan melakukan koordinasi ke salah satu distributor daging beku. Tujuannya, agar, ketersediaan daging beku bisa menjadi alternatif untuk kebutuhan masyarakat. “Yang penting kita sering pantau pasokan kita, makanya setelah ini kita langsung lakukan pemantauan ke distributor daging beku,” sebutnya. (pan)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO