Mataram (Suara NTB) – Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal konsultasikan masalah visa Jemaah Calon Haji (JCH) embarkasi Lombok yang sampai saat ini belum 100 persen keluar. Dia mengaku, dirinya berkomunikasi langsung kepada Duta Besar RI yang ada di Arab Saudi dan Dirjen Haji untuk menuntaskan masalah visa.
“Setiap hari komunikasi menanyakan perkembangan keberangkatan haji dan di Jakarta sudah memantau memang ada beberapa persoalan terutama petugas dan jemaah yang terpaksa kembali karena belum dapat visa,” ujarnya, Selasa, 6 Mei 2025.

Disampaikan, masalah visa ini tidak hanya terjadi di NTB, tetapi hampir seluruh provinsi yang ada di Indonesia sebab adanya aturan ketat dari Pemerintah Arab. Kendati terjadi kisruh beberapa waktu lalu perihal 800 jemaah yang belum mendapat visa, kini kata Iqbal semua permasalahan telah teratasi, sehingga sisa dua persen JCH yang belum mendapatkan dokumen surat izin masuk ke Arab tersebut.
Bahkan, di kelompok terbang (kloter) lima untuk Kabupaten Bima, seluruh jemaah dan petugas sudah mendapatkan visa sehingga sebanyak 393 JCH berangkat besok hari.
“Ini murni masalah administratif, dan alhamdulillah sudah teratasi. Tadi saya dapat informasi dari Pak Kanwil, sembilan puluh delapan persen sudah selesai. Mudah-mudahan ini semua akan lancar ke depan,” sambungnya.
Saat disinggung mengenai berapa jumlah dua persen dari JCH yang belum mendapatkan visa, Iqbal mengaku tidak mengetahui secara pasti. Disampaikan, sisa dua persen tersebut kemungkinan visa JCH yang mengalami kendala dalam pemberangkatan karena faktor kesehatan.
“Kurang tahu saya jumlah jemaah itu. Mungkin tapi itu kemungkinan yang karena sakit dan mash diupayakan penyelesaian administratifnya,” ucapnya.
Menyinggung soal jemaah yang sempat terpisah dari mahram akibat penundaan visa, mantan Dubes RI untuk Turki ini menyatakan panitia haji akan mengupayakan untuk mereka bisa kembali bergabung dalam satu rombongan dan tinggal di hotel yang sama di Arab Saudi.
Sementara, menanggapi isu terkait kloter yang belum didampingi tenaga kesehatan, Gubernur menyebut bahwa permasalahan tersebut sudah ditindaklanjuti. Petugas kesehatan yang sempat tertinggal telah diberangkatkan bersama kloter berikutnya.
“Insyaallah semuanya akan teratasi. Yang penting jemaah dan petugas tetap tenang. Pemerintah pusat dan daerah terus memberikan perhatian maksimal untuk memastikan semua bisa berangkat dan menjalani ibadah haji dengan tenang,” tegasnya. (era)