Giri Menang (Suara NTB) – Kondisi balita Deluna Shaquena Al Qodri yang mengalami quadriplegia atau kelamahan pada empat anggota gerak dua tangan dan dua kaki akibat adanya peradangan otak, menjadi perhatian serius DPRD Lombok Barat (Lobar).
Hal ini menjadi catatan bagi OPD terkait agar pelayanan pro aktif jemput bola ke desa untuk mendeteksi kasus semacam ini. ‘’Jangan sampai OPD bekerja atau menangani setelah viral di media atau “No Viral No Action”,’’ tegas Ketua Fraksi Perindo DPRD Lobar Dr. Syamsuryansyah saat mengunjungi Deluna Shaquena Al Qodri bersama Anggota DPRD Fraksi Perindo Dapil Gerung – Kuripan TGH Munawir Said, Kamis, 8 Mei 2025.
Dirinya mengaku prihatin melihat kondisi Deluna yang tinggal bersama kakek dan neneknya. Pihaknya pun menyerahkan bantuan popok, susu dan sembako yang diharapkan bisa membantu kondisi keluarga balita malang itu.
Politisi Perindo itu menduga masih ada warga Lobar yang kondisinya seperti Deluna. Hanya saja masih belum diketahui lantaran minimnya perhatian dinas terkait. “Dinas Kesehatan tolong proaktif melihat kondisi-kondisi masyarakat kita yang membutuhkan seperti Deluna ini. Saya tidak mau ada Deluna-Deluna berikutnya yang kita dapatkan informasinya justru dari media,” ujarnya mengingatkan.
Menurutnya sebagai dinas pelayanan harusnya OPD terkait lebih aktif turun melihat kondisi kesehatan masyarakat. Memantau kondisi baik dari sisi kesehatan masyarakat juga lingkungan tempat tinggalnya. “Jangan sampai hanya kepala daerah saja yang turun tanpa diikuti kepala OPD nya. Kan dengan begitu kita bisa tahu kesehatan lingkungannya sehat atau tidak. Termasuk di lingkungan Deluna,” tegasnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lobar itu tidak menginginkan ketika kasus temuan seperti ini viral dulu di media baru pihak dinas berbondong-bondong turun. Namun lebih awal melakukan preventif agar penyakit atau kondisi yang dialami Luna tidak terjadi di warga Lobar lainnya.
“Selalu saya katakan kepada teman-teman Dikes untuk turun ke lapangan dan lihat langsung kondisinya seperti apa di lapangan, jangan viral dulu baru ditangani atau No Viral No Action. Itu tidak benar tindakanya itu,” kritiknya.
Hal senada disampaikan anggota fraksi Perindo TGH Munawir Said. Ia meminta agar kondisi Balita Deluna dan neneknya ditangani serius dari semua aspek. Tidak saja kesehatan medis, namun kondisi bantuan sosial dan ekonomi warga tersebut. Terkait layanan pengangkutan Deluna saat kontrol ke RSUD Tripat, ia akan berkoordinasi dengan pihak dusun dan desa serta OPD terkait. (her)