spot_img
Jumat, Mei 16, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMMarak Investasi Bodong, Literasi Keuangan Masyarakat Dinilai Masih Lemah

Marak Investasi Bodong, Literasi Keuangan Masyarakat Dinilai Masih Lemah

Mataram (Suara NTB) – Investasi bodong marak beredar di masyarakat. Sistemnya berbagai macam untuk mengelabui korbannya. Banyaknya korban dinilai tidak terlepas dari lemahnya literasi keuangan masyarakat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, Drs. I Nyoman Suandiasa dikonfirmasi pada, Kamis, 8 Mei 2025 mengakui, fenomena investasi bodong marak terjadi di Indonesia, tak terkecuali di Kota Mataram. Polanya berbagai macam dengan modus berbeda-beda yang menjanjikan keuntungan kepada calon korbannya. Masyarakat justru tergiur dengan tren atau bentuk terbaru pengelolaan keuangan. Aplikator juga mendidik dengan memproduk hal-hal yang baru untuk mengelola keuangan. “Kultur masyarakat kita selalu ingin mencoba yang baru sehingga menjadi tantangan bagaimana kita harus memiliki literasi keuangan yang baik,” terangnya.

Model investasi bodong seperti investasi bitcoin,multi level marketing, crypto dan lain sebagainya. Nyoman mengakui, warga Kota Mataram juga banyak menjadi korban investasi dengan modus piramida uang dan segala macamnya. Namun, mereka tidak mau terbuka dengan kasus yang dialami. “Sayang masyarakat jarang mau speech up,” katanya.

Menurutnya, Otoritas Jasa Keuangan sebenarnya banyak mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya investasi bodong. Artinya, sesuatu yang mudah dan tidak masuk akal dapat menghasilkan uang akan membahayakan.

Hal-hal semacam ini kata dia, sebenarnya mudah dideteksi karena sistemnya menawarkan keuntungan luar biasa tanpa harus bekerja keras. “Tidak mungkin keuntungan besar tetapi tidak ada usaha yang keras. Pasti ini memiliki resiko. Jadi hukum ekonomi pasti terjadi,” pungkasnya.

Nyoman mengingatkan masyarakat tetap berhati-hati dengan investasi yang menawarkan keuntungan besar. Selain itu, perlu mengkroscek dan menggali kebenaran informasi tersebut, agar tidak menjadi korban investasi bodong berikutnya. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO