Mataram (Suara NTB) – Pergantian kepemimpinan DPD Partai Gerindra NTB dinilai sebagai langkah strategis menjelang kontestasi politik 2029. Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Dr. Ihsan Hamid, menilai partai berlambang kepala garuda itu akan lebih diuntungkan jika menunjuk Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, sebagai ketua DPD yang baru.
Menurut Ihsan, konsolidasi mesin politik di daerah menjadi penting untuk memperkuat basis partai. Hal ini sejalan dengan agenda restrukturisasi yang digulirkan Gerindra pasca-musyawarah nasional beberapa waktu lalu.
“Saya melihat Gerindra memang memiliki agenda restrukturisasi kepengurusan di tingkat provinsi, dan ini wajar setelah munas kemarin,” ujarnya kepada Suara NTB, Kamis, 8 mei 2025.
Ia menilai, dalam konteks NTB, Gerindra harus mempersiapkan kader dengan kapasitas besar untuk membesarkan partai. Menunjuk kepala daerah sebagai ketua dinilai strategis karena mereka mengendalikan beragam sumber daya yang penting dalam pemenangan pemilu.
“Saya kira wajar kalau DPP menunjuk ketua yang menjabat kepala daerah, apalagi di level gubernur. Ini akan menjadi keuntungan langsung bagi Gerindra,” katanya.
Saat ini, Ketua DPD Gerindra NTB dijabat oleh Bupati Lombok Tengah dua periode, Lalu Pathul Bahri. Namun, Ihsan menilai, posisi Gubernur Lalu Iqbal lebih strategis untuk mengamankan kepentingan politik Gerindra ke depan.
“Bukan karena Pathul tidak mampu, tapi karena sumber daya yang dikelola Iqbal tentu lebih besar dan masih berpotensi menjadi gubernur di periode berikutnya,” tambahnya.
Ia menutup dengan menyatakan bahwa kepala daerah memiliki pengaruh besar dalam mobilisasi kekuatan politik, baik dari sisi finansial, birokrasi, maupun dukungan massa.
“Kalau bicara kepentingan 2029, maka posisi kepala daerah lebih realistis untuk menunjang kemenangan partai,” pungkasnya. (ndi)