spot_img
Senin, Juni 23, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMNyayu: Perpisahan Sekolah Jangan Picu Kesenjangan Sosial

Nyayu: Perpisahan Sekolah Jangan Picu Kesenjangan Sosial

Mataram (Suara NTB) – Anggota Komisi IV DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, dengan tegas mewanti-wanti sekolah-sekolah di Kota Mataram agar menaati larangan mengadakan kegiatan perpisahan yang memberatkan siswa dan orang tua.

Sorotan tersebut disampaikan menyusul maraknya kegiatan perpisahan siswa yang digelar di tempat-tempat mewah dengan biaya tinggi. Menurut Nyayu, acara seperti itu justru berpotensi menciptakan kesenjangan di antara siswa dan membebani keluarga, terutama yang berasal dari kalangan tidak mampu. Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, ujarnya.

Saya wanti-wanti, jangan adakan perpisahan di hotel-hotel mewah atau yang mengeluarkan biaya besar. Karena apa? Tidak semua anak-anak kita itu mampu. Ketika anak-anak yang tidak mampu ini tidak bisa ikut, mereka pasti merasa rendah diri. Ujung-ujungnya memaksa orang tua untuk cari uang agar bisa ikut, tambahnya saat diwawancarai selepas menghadiri acara anniversary ke-17 Dewan Anak Mataram, Selasa, 13 Mei 2025.

Mantan Ketua Dewan Pembina LPA Kota Mataram ini juga, menegaskan bahwa tekanan ekonomi semacam itu tidak hanya berdampak pada kondisi finansial orang tua, tetapi juga dapat mengganggu kesehatan mental siswa. Anak-anak yang tidak mampu berpartisipasi bisa merasa tertekan, dikucilkan, bahkan menjadi korban perundungan.

Ya kalau orang tuanya mampu, tidak masalah. Tapi kalau tidak? Bisa stres, bisa tertekan, bahkan bisa jadi korban perundungan. Ini yang sangat tidak mendidik, tegasnya lagi.

Ia mendorong agar sekolah-sekolah kembali kepada esensi pendidikan yang inklusif dan merata. Ia mengusulkan agar perpisahan dilaksanakan di lingkungan sekolah, dengan kegiatan yang sederhana namun tetap bermakna.

Perpisahan itu bisa diadakan di sekolah, dengan acara sederhana tanpa memungut biaya. Itu lebih baik, semua bisa ikut, tuturnya.

Tak hanya itu, ia juga mengkritik pemborosan dana dalam acara perpisahan mewah. Menurutnya, uang yang dikumpulkan dari siswa dan orang tua sebaiknya digunakan untuk keperluan yang lebih bermanfaat.

Coba bayangkan, satu anak diminta seratus lima puluh ribu, kali dua karena orang tuanya ikut, sudah tiga ratus ribu. Itu besar. Apalagi bagi keluarga yang penghasilannya terbatas, katanya.
Uangnya bisa dipakai untuk biaya sekolah, beli perlengkapan belajar, atau bantu teman-teman yang kurang mampu. Jadi lebih mendidik,” tutupnya.(hir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO