Taliwang (Suara NTB) – Dua jemaah asal Kabupaten Sumbawa Barat terpaksa membatalkan keberangkatan mereka ke tanah suci Mekkah tahun ini. Pasangan suami istri yang berasal dari Kecamatan Taliwang itu membatalkan perjalanannya setelah mempertimbangkan kondisi kesehatannya.
Jemaah pasutri yang batal berangkat itu atas nama Abdul Munir dan Sumarni. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) KSB, Suhaili Fathanah mengungkapkan, pembatalan keberangkatan pasutri itu sebelumnya telah dikonfirmasi pasutri tersebut. Adapun alasannya karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Di mana sang suami, Abdul Munir mendadak terserang sakit.
“Dua hari sebelum pelepasan semalam oleh pak Bupati. Istri pak Munir datang mengajukan pembatalan dan penundaan pemberangkatan pada tahun depan atas nama dirinya dan suami. Karena alasannya si suami sakit dan dia (istri) tidak dapat berangkat sendirian,” terang Suhaili, Rabu (14/5).
Atas permintaan tersebut Kemenag pun memenuhinya. Menurut Suhaili dengan batal berangkatnya pasutri tersebut, maka jemaah calon haji (JCH) KSB yang berangkat tahun ini sebanyak 125 orang termasuk petugas haji daerah (PHD). “Sebelumnya kan 127 orang. Dan karena waktunya mepet dari pemberangkatan maka jemaah yang mundur itu tidak bisa digantikan,” sebutnya.
Sementara itu acara pelepasan keberangkatan JCH KSB telah digelar, Selasa malam (13/5). Pelepasan yang dilaksanakan di pelataran Masji Agung Darussalam KTC itu dipimpin langsung oleh Bupati KSB, H Amar Nurmansyah.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan sejumlah arahan kepada para jemaah berikut petugas pendamping termasuk pula harapannya kepada pihak Kemenag. “Ada beberapa hal yang harus dan wajib diperhatikan oleh jemaah khususnya,” katanya.
Khusus kepada jemaah, Bupati menyebut fokus menjalankan ibadah menjadi kuncinya. Menurutnya, segala urusan agar tidak perlu dipikirkan selama berada di Tanah Suci. “Tidak usah pikirkan keluarga di sini. Sebaliknya keluarga yang ditinggalkan jangan juga memberatkan jemaah selama beribadah,” paparnya seraya turut mengingatkan terkait kekompakan sesama jemaah selama berada di tanah suci nantinya.
“Harus kompak dan saling peduli sesama jemaah. Jangan maunya jalan sendiri-sendiri. Nah ini penting juga bagi pendamping agar aktif berkomunkasi sesama tim dan jangan tinggalkan jemaah apapun kondisinya,” tegas Bupati.
Sebagai informasi, JCH KSB tergabung dalam Kelompok Terbang (kloter) 11 yang merupakan Kloter gabungan bersama Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara. Kloter 11 sendiri akan menjadi penerbangan terakhir untuk gelombang pertama pemberangkatan haji Embarkasi Lombok. Di mana jadwal penerbangannya akan berlangsung pada, Kamis pagi (15/4), pukul 05.40 Wita hari ini. (bug)