spot_img
Selasa, Juni 24, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURBupati Lepas Peserta Magang Ke Jepang

Bupati Lepas Peserta Magang Ke Jepang

Selong (Suara NTB) – Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Haerul Warisin melepas 28 peserta  magang ke negara Jepang di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Jumat, 16 Mei 2025. Pilihan warga Lotim bekerja di luar negeri itu didukung Bupati Lotim. Menurutnya, lebih baik merantau ke luar negeri daripada jadi honorer pemerintah daerah

“Saya bangga dengan sikap yang adik-adik ambil,” ungkap H. Iron, sapaan akrab Bupati Lotim ini.

Bahkan dikatakan, Bupati ketika ia masih muda berminat jadi pekerja di luar negeri daripada menjadi tenaga honorer.  Menjadi honorer hanya akan menerima upah tidak seberapa setiap bulannya. Pendapatan yang diterima honorer bisa dihitung sampai pensiun.

Bupati mengaku sedih ketika menandatangani ada honorer di Lotim yang tetap jadi honorer sampai dia pensiun.  “Yang menyedihkan, saya menandatangani SK pensiun dari sejak honorer sampai pensiun tetap honor,” imbuhnya.

Upah honorer berkisar Rp 500 ribu per bulan. Dengan dana tersebut, apa yang dapat dibeli. Menurutnya, akan susah menjalani kehidupan dengan pendapatan jadi honorer.

Berbeda ketika jadi PMI di Jepang. Gaji bisa tembus Rp 18 juta per bulan. “Keberanian Anda saya acungi jempol, semakin banyak penduduk Lotim ke Jepang, saya makin senang,” ungkap H. Iron.

Diketahui, jumlah job order di Jepang cukup banyak. Semakin banyak yang berminat ke Jepang, maka akan dapat mengurangi pengangguran. Menjadi PMI dipesankan Bupati hendaknya bekerja dengan baik. Diyakinkan, ketika bekerja baik maka banyak yang menjadi sukses dan kaya. Tidak sedikit orang yang berani merantau jadi orang kaya.

Bupati menambahkan, dirinya bukan berarti tidak mau disibukkan dengan honorer yang ada saat ini. Akan tetapi ia berharap semua bisa berpikir rasional. Pasalnya, jika dibandingkan dengan pendapatan PMI, sangatlah tidak sebanding.  “Berapa tahun anda (honorer -red) bisa dapatkan gaji (seperti PMI) kalau jadi honorer,” paparnya lagi.

Selanjutnya, Bupati H. Iron mengingatkan agar ketika berada di luar negeri hendaknya menjaga nilai-nilai budaya. Jangan ikut-ikutan pergaulan bebas, karena pasti akan membuat boros.  “Jaga sopan santun saat di sana, mereka (orang Jepang) pasti mengerti anda Muslim,” pesannya.

Pimpinan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta  (LPKS) Kaizen (Government ton Government (G to G) Jepang,   Sukri mengaku telah menantang Bupati Lotim untuk bisa mengirim lebih banyak lagi tenaga magang ke Jepang. Dia katakan, Jepang membutuhkan ribuan tenaga dari NTB saja.

“Jepang minta Rp 1.500 tenaga. Sementara yang bisa dipenuhi sejauh ini hanya 100 orang maksimal terpenuhi. Peluang besar magang ke Jepang ini cukup besar dan Sukri mengajak warga Lotim ikut menjadi tenaga magang tersebut.

Sukri menjelaskan, magang ke Jepang itu ada dua. Ada pemerintah dan ada non pemerintah. Khusus di NTB, LPKS Kaizen diberikan tanggung jawab okeh Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker)  untuk mempersiapkan tenaga magang ke Jepang sejak tahun 1993 dengan ongkos berangkat gratis

Penempatan G to G ke Jepang ini ada subsidi Rp 20 juta untuk mengganti kebutuhan pribadi yang dibayarkan oleh peserta atau orang tua. Yakni untuk membayar biaya pelatihan,  biaya cek kesehatan, paspor dan tiket ke Jakarta bagi yang sudah dinyatakan lulus.

Sepekan sebelum berangkat ke Jepang ini langsung diberikan oleh pihak dari Jepang tempatnya akan bekerja memberikan 100 ribu yen. Atau setara Rp 11-12 juta. Setibanya di Jepang, dilakukan training juga. Selama training ini peserta diberikan Rp 10 juta atau setelah pengurangan biaya makan minum total dikasih Rp 6 juta.

Syarat menjadi peserta magang ke Jepang ini minimal telah lulus SMA sederajat. Usia minimal 18 sampai dengan 35 tahun disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Pekerjaan katanya di semua bidang. Seperti konstruksi, pertanian dan bidang lainnya. Berangkat ke Jepang kata Sukri beda dengan Arab Saudi ataupun Malaysia. “Kami ini mempersiapkan sebaik mungkin tenaga yang akan ditempatkan,” urainya.

Jumlah peminat warga Lotim ke Jepang diakui paling banyak se NTB. Saat ini sedang pelatihan 200 orang se NTB yang akan diberangkatkan periode berikutnya. “Kemarin yang dilepas Bupati 26 orang dari 62 orang se NTB, Lotim memang paling banyak,” urainya.  (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO