Selong (Suara NTB) – Gubernur NTB, Dr.H. Lalu Muhamad Iqbal berencana mengambil langkah strategis dengan menggabungkan pengelolaan Geopark dan Cagar Biosfer ke dalam satu organisasi. Langkah ini dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi dan efektivitas pelestarian alam, laut, udara, hingga budaya, khususnya di kawasan sekitar Gunung Rinjani.
“Kita gabung Geopark dan Biosfer jadi satu organisasi untuk memudahkan. Sehingga dari urusan laut, air, udara, jadi satu forum untuk pelestariannya, termasuk urusan budaya di situ,” ujarnya, Minggu, 18 Mei 2025.
Penguatan peran Geopark, lanjut Iqbal sedang menjadi fokus utama Pemprov NTB. Ia berencana untuk menyatukan organisasi ini dengan pemerintah, sebab, terpisahnya kedua organisasi ini dari pemerintah menyebabkan penanganan kurang maksimal. Seharusnya, kata Iqbal organisasi Geopark dan Biosfer menyatu dengan Pemprov sehingga penanganan bisa dilakukan lebih kolaboratif.
Geopark, sambung Iqbal seharusnya dapat berperan sebagai koordinator yang mampu menjahit berbagai potensi yang ada di masing-masing dinas dan OPD, sehingga upaya pelestarian dapat dilakukan secara kolaboratif dan terpadu.
“Kelemahannya dia terputus dari pemerintah, jadi tidak ada koordinasinya dengan pemerintah. Padahal saya harapkan mereka bisa bergegas dalam isu konservasi budaya maupun alam di sekitar rinjani. Mereka jadi koordinator menjahit potensi yang ada dimasing masing dinas/opd. Sehingga pekerjaan ini bisa dilakukan dengan cara lebih kolaboratif,” jelasnya.
Sementara itu, menyinggung soal acara Rinjani 100 yang turut dihadiri oleh Kementerian Kehutanan, Iqbal mengatakan, agenda ini dapat membuka banyak peluang pengembangan wisata non-pendakian di kawasan Rinjani. Ada juga potensi wisata agro dan kopi yang banyak tumbuh di daerah ini.
“Tadi saya menikmati juga naik motor di dalam perjalanan ke Sajang. Kita melewati hutan itu terasa aroma kopi. Jadi banyak hal yang bisa dikembangkan. Senang bisa menikmati hari ini,” tambah Iqbal.
Selain potensi wisata, penerapan zero waste oleh Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) juga mendapat apresiasi mantan Dubes RI untuk Turki ini.
Adapun sebagai inovasi ke depan, Iqbal menyarankan adanya penggunaan sistem paspor pendakian untuk memantau rekam jejak pendaki.
“Mungkin ke depan kita perlu bagi sistem paspor gitu. Paspor untuk naik. Jadi tercantum disitu trek record nya setiap dia naik. Sehingga ini akan menentukan nanti mungkin kalau sekian kali dia naik kemudian bersih tidak ada masalah dikasih insentif gratis misalnya,” pungkasnya. (era)