spot_img
Jumat, Juni 20, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMMasyarakat Diingatkan Teliti Beli Hewan Kurban

Masyarakat Diingatkan Teliti Beli Hewan Kurban

Mataram (Suara NTB) – Pengawasan hewan kurban tetap dilakukan pada H-3 hingga saat lebaran iduladha. Masyarakat diingatkan teliti membeli hewan kurban, agar terhindar dari cacing pita maupun cacing hati.

Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Pertanian Kota Mataram, drh. Muhammad Irfan Sabri dikonfirmasi pekan kemarin menjelaskan, pengawasan hewan kurban tetap dilakukan pada H-3 dengan menyasar ke pengepul, tempat penampungan hewan kurban seperti di masjid, yayasan, dan lokasi lainnya. Pemeriksaan juga dilakukan saat proses penyembelihan untuk mengecek post mortem untuk memastikan hewan kurban tidak terjangkit cacing hati atau cacing pita. “Iya, kita imbau untuk hati-hati dan teliti membeli hewan kurban,” katanya mengingatkan.

Irfan mengatakan, hewan kurban yang mengandung cacing hati langsung disingkirkan atau musnahkan, supaya tidak dimasak alias diolah oleh masyarakat.

Temuan kasus cacing hati pada hewan kurban sangat minim ditemukan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk berkurban. Petugas akan rutin mengecek kondisi kesehatan hewan kurban. “Bagian dalam dari hewan kurban yang mengandung cacing hati biasanya langsung dibuang. Silahkan saja masyarakat berkurban. Insya Allah, hewan ternak di Mataram masih aman kok,” ujarnya.

Masyarakat diakui, menyembelih dan memotong daging kurban di pinggir jalan. Kebiasaan ini dinilai tidak memiliki resiko apapun terhadap daging kurban. Disamping itu, pihaknya juga tetap melakukan pengawasan dan memastikan hewan ternak dalam kondisi sehat.

Irfan menegaskan, pengusaha juga tidak mungkin membeli hewan ternak baik sapi atau kambing yang sakit. Selain beresiko mati, juga dipastikan rugi karena tidak ada orang yang mau membeli. Peternak atau pengepul tidak mau berspekulasi membeli sapi atau kambing yang tidak sehat, belum cukup umur untuk dikurban, dan lain sebagainya. “Pengusaha juga tidak mau rugi menjual hewan kurban yang sakit. Kalau sakit tidak mau orang beli berpotensi rugi,” demikian kata dia. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO