spot_img
Minggu, Juni 22, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMTes PPPK Tahap II Digelar, 38 Pelamar Absen

Tes PPPK Tahap II Digelar, 38 Pelamar Absen

Mataram (Suara NTB) – Pelaksanaan tes penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) telah berakhir pada, Minggu, 18 Mei 2025. Sejumlah 38 pelamar absen atau tidak hadir mengikuti tes kompetensi dasar.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram, Taufik Priyono menyebutkan, pelaksanaan tes kompetensi dasar penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahap II sampai sesi terakhir sejumlah 38 pelamar yang tidak hadir alias absen. Pihaknya tidak mengetahui secara detail penyebabnya, sehingga secara otomatis didiskualifikasi. “Total keseluruhan yang tidak hadir 38 orang,” sebutnya dikonfirmasi pada, Minggu, 18 Mei 2025.

Yoyok sapaan akrabnya merincikan, secara keseluruhan pelamar PPPK tahap 1.871 orang. Pelaksanaan tes di hari pertama, Jumat, 16 Mei 2025 terdapat 11 orang tidak hadir. Demikian pula pada hari kedua terdapat sebelas pelamar juga tidak hadir.  Sedangkan, pada hari terakhir pelaksanaan tes terdapat 12 pelamar yang tidak hadir.

Pelamar yang tidak mengikut tes memiliki konsekuensi tidak masuk dalam pangkalan database non aparatur sipil negara di Badan Kepegawaian Negara. Jika ada pengangkatan PPPK lanjutan maka mereka tidak punya peluang karena kedepannya yang diakui sebagai non ASN adalah mereka yang masuk dalam pendataan awal dan telah mengikuti tes tahap II.

Ari, salah seorang peserta PPPK tahap II mengaku, seleksi uji kompetensi dasar menjadi pengalaman pertama bagi dirinya. Sejumlah 135 soal dikerjakan dalam waktu kurang dari 120 menit. Selanjutnya, ia dituntut untuk mengerjakan tes wawancara dengan waktu 10 menit. “Pengalamannya sih soalnya rumit. Alhamdulillah, skor saya dapat 410,” sebutnya.

Sebagai tenaga honorer yang telah mengabdi selama belasan tahun, ia berharap pemerintah pusat memberikan kepastian bagi pelamar. Pasca masuk database BKN, tenaga honorer bisa diangkat secara bertahap menjadi tenaga paruh waktu dan tenaga penuh waktu. “Semua kita berharap diangkat sebagai tenaga paruh waktu dan perlahan menjadi tenaga penuh waktu sesuai janji pemerintah,” demikian kata dia. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO