spot_img
Rabu, Juni 18, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANSekolah Harus Dorong Siswa Lanjutkan Pendidikan dengan Ikuti TKA

Sekolah Harus Dorong Siswa Lanjutkan Pendidikan dengan Ikuti TKA

Mataram (Suara NTB) – Tes Kompetensi Akademik (TKA) untuk jenjang SMA direncanakan akan dilaksanakan pada November 2025. Meski tidak bersifat wajib, pemerintah mendorong sekolah untuk mengajak siswa mengikuti tes tersebut sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pemetaan potensi akademik siswa.

Sub Koordinator Kurikulum Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Purni Susanto, menjelaskan bahwa TKA merupakan salah satu instrumen penilaian kualitas pendidikan secara umum. Tes ini ditujukan khusus bagi siswa kelas XII.

“Pemerintah tidak mewajibkan karena TKA ini tidak sama seperti Ujian Nasional yang menjadi syarat kelulusan. Karena tidak wajib, tentu tidak semua siswa akan mengikutinya,” ujar Purni.

Namun, bagi siswa yang berencana melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN), TKA sangat dianjurkan. Hasil tes tersebut direncanakan akan menjadi salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk PTN.

Selain itu, Dikbud NTB terus melakukan tracer study untuk memantau jumlah alumni SMA yang melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Sekolah diminta untuk aktif mendata lulusan serta mendorong siswa agar tetap melanjutkan pendidikan.

“Walaupun hasilnya belum signifikan, minimal upaya ini bisa meningkatkan keterlibatan sekolah dalam mendampingi siswa yang berniat melanjutkan studi,” tambah Purni.

Ia berharap pelaksanaan TKA dapat mendukung program tracer study dan menjadi motivasi bagi sekolah untuk terus mendorong siswa melanjutkan pendidikan.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Kayangan, Moch. Fatkoer Rohman, S.Pd., M.Pd., menyambut baik rencana pelaksanaan TKA. Ia menilai TKA dapat menjadi alternatif yang lebih objektif dibandingkan rapor dalam proses seleksi masuk PTN.

“Selama ini nilai rapor sering kali terlalu tinggi dan tidak mencerminkan kemampuan riil siswa. TKA akan membantu menghadirkan standar yang lebih jelas,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa TKA tidak boleh dijadikan syarat kelulusan, agar tidak memicu praktik kecurangan sebagaimana yang pernah terjadi pada sistem Ujian Nasional di masa lalu.

Fatkoer berharap TKA dapat dijadikan standar dalam seleksi masuk PTN atau bahkan seleksi masuk SMA, sehingga sistem pendidikan memiliki tolak ukur yang lebih kredibel. (ron)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -









VIDEO