spot_img
Senin, Juni 16, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWA BARATNelayan Kertasari Pasang Rumpon Ikan Secara Swadaya

Nelayan Kertasari Pasang Rumpon Ikan Secara Swadaya

Taliwang (Suara NTB) – Upaya nelayan tangkap Kabupaten Sumbawa Barat dalam meningkatkan jumlah produksinya dengan cara membangun rumpon ikan secara swadaya terus menjamur.

Setelah sebelumnya para nelayan Desa Banjar, Kecamatan Taliwang melakukan pemasangan rumah ikan tersebut. Kini giliran nelayan Desa Kertasari melakukan hal yang sama. Bahkan nelayan Desa Kertasari ini memasang 2 rumpon sekaligus.

Penempatan 2 unit rumpon itu dilaksanakan para nelayan Desa Kertasari pada, Senin 26 Mei 2025. Dinas Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat, turut membersamai proses pemasangan tersebut sekaligus mengutip titik koordinat rumpon untuk di didaftarkan ke Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPSL) guna terdata pada titik Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL).

“Acaranya kemarin (Senin). Kebetulan kami turut hadir sekaligus mengambil titik koordinat penempatannya,” kata Kepala Dinas Perikanan KSB, Noto Karyono, Selasa, 27 Mei 2025.

Dua unit rumpon baru yang dibangun secara swadaya nelayan Desa Kertasari itu ditempatkan pada lokasi berbeda. Satu rumpon di perairan Sebatik dan satunya lagi di Pulau Dua. Kedua titik tersebut masih berada di sekitar wilayah perairan Sumbawa Barat.

Dikatakan Noto, dua titik itu memiliki potensi ikan yang menjanjikan. Selama ini nelayan menjadikannya salah satu spot penangkapan terbaik. “Nah dengan adanya rumpon ditempatkan disitu maka dapat dipastikan ikan-ikan akan semakin banyak nantinya,” paparnya.

Penempatan rumpon secara swadaya oleh nelayan itu sendiri masih akan bertambah. Kolaborasi antaran nelayan Desa Kertasari dengan Desa Banjar dalam waktu dekat akan kembali memasang 3 unit rumpon baru.

Noto menyebut, jenis rumpon yang dibangun nelayan itu untuk perairan dangkal. Nelayan memanfaatkan sejumlah bahan-bahan alami seperti bambu, rotan, daun kelapa sehingga biayanya tidak terlalu mahal. “Satu rumpon biayanya sekitar Rp4 juta sampai Rp5 juta. Dan itu murah jika dibanding dengan yang dapat dihasilkan nelayan dari rumpon itu ke depannya,” katanya seraya menyebut jumlah rumpon yang dibangun nelayan secara swadaya saat ini sudah ada 4 unit.

“Sebelumnya ada di tempatkan di sekitar pulau Panjang, Poto Tano terus di Pulau Satu. Kalau besok dipasang tiga lagi, totalnya menjadi 7 unit,” papar Noto.

Selanjutna Noto menambahkan, penggunaan rumpon di perairan dangkal memiliki banyak keuntungan bagi nelayan. Peningkatan hasil tangkapan ikan secara otonatis meningkatkan penghasilan nelayan secara ekonomi. “Dan di waktu bersamaan mengurangi biaya produksi karena nelayan punya tujuan pasti (rumpon) pergi menangkap ikan,” imbuhnya. (bug)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -









VIDEO