Mataram (Suara NTB) – Rangkaian Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Tahun 2025 telah mencapai puncaknya pada Kamis, 5 Juni 2025. Anugerah Duta Bahasa Provinsi NTB dilaksanakan di salah satu hotel di Mataram.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, anugerah dilaksanakan dengan 20 finalis sebagai peserta, terdiri atas 10 finalis laki-laki dan 10 finalis perempuan. Dari 20 finalis ini, akan diambil tiga pasang pemenang. Pemenang pertama akan menjadi wakil NTB dalam ajang Pemilihan Duta Bahasa Nasional Tahun 2025.
Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB, Dwi Pratiwi menyampaikan Pemilihan Duta Bahasa ini bertujuan memantapkan sikap positif generasi muda dalam menyikapi bahasa Indonesia. Secara khusus, kegiatan ini dilaksanakan untuk mencari dua peserta terbaik yang akan mewakili Provinsi NTB di tingkat nasional pada bulan September 2025 mendatang. Meskipun hanya akan ada satu pasang yang mewakili NTB, Dwi Pratiwi tetap berharap seluruh jebolan Duta Bahasa selalu menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya.
“Pemenang satu memiliki tugas yang cukup panjang. Setidaknya, selama satu tahun ke depan pemenang satu wajib menjadi wajah Duta Bahasa untuk menyebarkan virus-virus baik terkait kebahasaan, kesastraan, dan literasi bagi masyarakat NTB,” ujarnya.
Namun, meski akan ada satu pasang pemenang di tahun berikutnya, tentu saja masa jabatan seluruh anggota Ikatan Keluarga Duta Bahasa tidak berbatas waktu. Kedua puluh finalis akan secara otomatis mengisi ruang dalam Ikatan Duta Bahasa Provinsi NTB dan mengemban tugas berat sebagai punggawa bahasa dan sastra bagi generasi muda. Hal ini juga selaras dengan apa yang disampaikan oleh Sinta Agathia, Bunda Literasi Provinsi NTB yang berkesempatan hadir menyapa seluruh finalis Duta Bahasa Provinsi NTB Tahun 2025.
Diakui Sinta, banyak amanah yang ingin disampaikan pada anak-anak yang nantinya akan menjadi penyambung, mengisi jarak generasi terdahulu dengan generasi setelahnya. “Duta Bahasa bebannya berat. Di pundak Adik-Adik ada beban masa depan bahasa dan literasi yang mampu menjadikan generasi muda penuh dengan motivasi, kepercayaan diri, dan mengaktualisasikan aset-aset dalam diri,” tegasnya.
Ia juga menekankan menjadi Duta Bahasa berarti juga menjadi duta budaya. Sementara itu, terutama di NTB, banyak sekali isu yang mampu didekati dengan pendekatan budaya. “Semoga ini tidak hanya sebatas selempang sebab di balik ini, ada beban yang besar dan fungsi yang strategis,” lanjutnya.
Sebelum pengumuman pemenang dilakukan, dalam rangkaian penganugerahan ini juga diadakan sesi mosi oleh 5 besar pasangan finalis Duta Bahasa. Sesi mosi dilakukan dengan setiap finalis mengemukakan pendapat atas mosi yang dibacakan oleh pewara. Mosi yang disampaikan berkenaan dengan situasi penggunaan bahasa dan sastra Indonesia, daerah, dan asing di Provinsi NTB. Sesi ini menjadi penilaian akhir dari para juri sebelum memutuskan pasangan yang layak menjadi Pemenang I Duta Bahasa Provinsi NTB Tahun 2025.
Dari hasil penilaian di tiap-tiap sesi penilaian, yakni presentasi program krida, wawancara, tes psikologi, UKBI, pertunjukan minat dan bakat, serta opini terhadap mosi, pemenang pun ditentukan. M. Rozi Fatwa Ilham dan Alifia Putri Eldina menjadi dua finalis yang dinyatakan akan melanjutkan perjalanan hingga tingkat nasional. Dua pasangan Pemenang II dan Pemenang III diraih oleh Al Hafidz Ariouso dan Novia Afifah Arsandy serta Arsy Zulhakim dan Hadil Hudati Awwari Rameci. (ron)