spot_img
Senin, Juni 23, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPerawatan Pribadi Picu Inflasi di Mataram

Perawatan Pribadi Picu Inflasi di Mataram

Mataram (Suara NTB) – Inflasi bulan Mei Kota Mataram mencapai 1,46 persen. Salah satu pemicunya adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya.

Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Setda Kota Mataram, Luh Putu Sari Savitri dikonfirmasi pekan kemarin menjelaskan, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik Kota Mataram pada bulan Mei 2025, terjadi inflasi year on year sebesar 1,46 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 108,02. Sedangkan untuk mount to mount mengalami deflasi dengan tingkat sebesar 0,52 persen dan tingkat inflasi year to day sebesar 1,05 persen. “Inflasi di bulan Mei 1,46 persen,” sebutnya.

Disebutkan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya delapan indeks kelompok pengeluaran dari total sebelas indeks kelompok, yaitu: kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 11,75 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,51 persen. Kelompok kesehatan sebesar 2,36 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,84 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,14 persen. Kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,94 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,63 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,30 persen. Sedangkan penurunan indeks kelompok pengeluaran terjadi pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,10 persen.

Adapun kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,07 persen. Sepuluh komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Mei 2025, antara lain emas perhiasan, beras, minyak goreng, bimbingan belajar, kopi bubuk, sewa rumah, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, kelapa, angkutan laut, dan air kemasan. Sedangkan sepuluh komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain tomat, daging ayam ras, angkutan udara, bawang merah, cabai merah, pisang, telepon seluler, cabai rawit, sawi hijau, dan bensin.

Sementara sepuluh komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain daging ayam ras, bimbingan belajar, kacang panjang, jagung manis, kelapa, shampo, tomat, tarif pulsa ponsel, ketimun, dan kangkung. Sedangkan sepuluh komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Mei 2025, antara lain cabai rawit, bawang merah, cabai merah, pisang, jeruk, beras, bawang putih, angkutan udara, susu cair kemasan, dan makanan hewan peliharaan.

Pada Mei 2025, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,68 persen; kelompok makanan,

minuman dan tembakau sebesar 0,29 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,16 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,13 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,11 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,05 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,04 persen. Sedangkan pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar.

Menurutnya, inflasi Kota Mataram masih relatif aman karena masih di bawah 3,5 persen atau tidak di bawah 1,5 persen. Pihaknya terus berupaya menekan laju inflasi dengan berbagai program. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO