Tanjung (Suara NTB) – Toleransi antar Umat Beragama ditunjukkan oleh Pecalang Umat Hindu yang berada di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Mereka ikut menjaga keamanan dan kenyamanan perayaan Lebaran Iduladha di KLU, Jumat, 6 Juni 2025.
Pelaksanaan Salat Iduladha yang digelar oleh Pemerintah Daerah KLU di Lapangan Umum Tioq Tata Tunaq, Tanjung, berlangsung khusyuk dan penuh khidmat. Saat umat Muslim menunaikan Salat Iduladha, sejumlah Pecalang Umat Hindu, turut berjaga di sekitar lokasi untuk memastikan kelancaran dan ketertiban lalu lintas.
Pemandangan tersebut mendapat apresiasi langsung dari Bupati KLU, Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH., yang memimpin kegiatan Salat Iduladha bersama jajaran Forkopimda serta masyarakat sekitar. Ia mengapresiasi wujud toleransi beragama yang ditunjukkan Pecalang, Banjar dan seluruh komponen Umat Hindu di KLU.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk saudara-saudara kita dari agama lain, atas kontribusinya dalam menjaga kerukunan dan ketertiban bersama,” kata Najmul.
Menurut dia, apa yang ditunjukkan Umat Hindu KLU merupakan bentuk implementasi kerukunan dan harmonisnya kehidupan antarumat beragama. Perbedaan keyakinan merupakan aset besar yang dimiliki KLU dalam membangun kehidupan harmonis, berbangsa dan bernegara.
Ia menilai bahwa peran serta aktif masyarakat lintas agama dalam menjaga suasana damai selama pelaksanaan ibadah merupakan bukti kedewasaan sosial dan komitmen terhadap nilai-nilai kebhinnekaan.
Untuk diketahui, pada perayaan Idul Adha tahun 2025 ini, Pemda Lombok Utara ikut merayakan dengan berkurban. Catatan sementara pada Kamis (5/6), jumlah hewan kurban dari Pemda sebanyak 9 ekor sapi dan 23 ekor kambing. Jumlah ini tidak termasuk hewan kurban yang dibagikan oleh instansi-instansi vertikal, BUMN, Pengusaha dan masyarakat.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda KLU, Alwi Agusto, menjelaskan bahwa distribusi hewan kurban dilakukan berdasarkan proposal yang diajukan oleh masyarakat.
Menurutnya, skema penyaluran ini mengutamakan keadilan, dengan memprioritaskan kelompok-kelompok yang belum pernah menerima bantuan serupa pada tahun sebelumnya. “Proposal-proposal yang sudah masuk menjadi dasar penyaluran. Kita utamakan yang tahun kemarin belum dapat, meskipun ada juga yang sudah pernah menerima di masa lampau,” ucap Alwi.
“Untuk sumbangan sapi oleh presiden itu diserahkan langsung oleh bupati di Masjid Agung Baiturrahim Tanjung dan perintah pak bupati untuk disebar untuk masyarakat,” tandasnya. (ari)