spot_img
Senin, Juni 16, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMKepercayaan Tak Terbendung, Damkar Mataram Tangani yang Tak Terpikirkan

Kepercayaan Tak Terbendung, Damkar Mataram Tangani yang Tak Terpikirkan

Mataram (Suara NTB) – Pemadam Kebakaran Kota Mataram sejatinya bertugas untuk memadamkan api. Namun dalam praktiknya, yang dihadapi tidak selalu berkaitan dengan kobaran api. Kadang justru hal-hal yang bikin petugas garuk-garuk kepala.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Damkar Kota Mataram, Multazam, menuturkan bahwa laporan soal kebakaran tetap masuk setiap bulan, dengan rata-rata sebanyak 10 laporan. Namun, yang justru paling ramai dan bikin geleng-geleng kepala adalah permintaan masyarakat yang aneh-aneh.

“Iya, yang potong cincin ini hampir tiap hari ada saja. Kadang orang Kota Mataram, kadang dari Lombok Barat pun datang juga,” sebutnya saat diwawancarai pada Selasa, 10 Juni 2025.

Menurut penuturannya, dalam sebulan permintaan potong cincin bisa tembus kurang lebih 20 laporan. Sebagian besar datang dengan kondisi jari yang membengkak akibat cincin yang terlalu sempit dan tak bisa dilepas sendiri.

Selain permintaan potong cincin, laporan terkait hewan seperti tokek dan ular juga cukup mendominasi. Kedua jenis laporan ini sudah masuk dalam kategori animal rescue. Hampir setiap hari, petugas menerima laporan dari warga yang mendapati kemunculan hewan liar, terutama ular, yang sering muncul tiba-tiba di dapur, kamar mandi, bahkan hingga di dalam AC.

“Semua pekerjaan yang kira-kira mengganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat, ya kita bantu semampunya. Termasuk yang kadang-kadang nyeleneh juga,” lanjut petugas sambil senyum kecil.

Salah satu laporan yang paling unik, kata Multazam, datang dari tahun lalu. “Ada warga yang main drone, lalu nyangkut di lantai tiga gedung sekolah. Lapor ke Damkar. Bahkan ada juga yang layang-layang nyangkut di pohon, dan ikut dilaporkan pula,” tuturnya.

Tak hanya itu, ada pula laporan yang benar-benar di luar dugaan. “Pernah ada orang tua wali telepon, bilang ‘Pak Kabid, kita mau ambil rapot tapi lagi sibuk, bisa dibantu?’,” tambahnya sambil mengingat kejadian tersebut.

Jika dihitung secara keseluruhan, dalam sebulan Damkar Kota Mataram menerima sekitar 50 laporan. Rinciannya, paling banyak adalah laporan potong cincin, diikuti oleh laporan animal rescue (terutama ular dan tokek), kemudian disusul oleh permintaan-permintaan unik dan nyeleneh, dan terakhir barulah laporan pemadaman kebakaran.

Ia menjelaskan bahwa jika ada laporan yang bukan termasuk tupoksi Damkar, pihaknya akan terlebih dahulu memberikan imbauan kepada pelapor. Namun, ia juga mengakui bahwa terkadang masyarakat tetap bersikeras meminta bantuan.

Menurutnya, hal tersebut menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat terhadap petugas Damkar. Kepercayaan ini, kata dia, berusaha terus mereka jaga. Ia juga menambahkan bahwa meskipun tidak semua hal dapat ditangani, selama masih memungkinkan dan aman, pihaknya tetap berupaya untuk membantu.

Untuk saat ini, masyarakat diminta menghubungi call center lokal di nomor 0370-645872 untuk menyampaikan laporan. Sementara itu, nomor nasional 113 belum kembali diaktifkan karena sebelumnya sering disalahgunakan oleh masyarakat. (hir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -









VIDEO